Rabu, 26 Agustus 2015

Indonesia kuat menghadapi krisis moneter

Rupiah terkoreksi terhadap nilai dolar membuat banyak kalangan ketar ketir tentang ekonomi Indonesia bahkan media media seolah olah ikut terprovokasi panik.mari kita bahas satu Persati mengapa nilai rupiah terkoreksi terhadap dolar.1.terkoreksinya nilai rupiah disebabkan faktor eksternal.a.eropa mengalami pelambatan ekonomi sehingga Yunani mengalami krisis moneter.b.banyak investor asing berlari ke nilai dolar dikarenakan ada kebijakan Bank sentral AS akan menaikkan suku bunganya di bulan September nanti.c.depaluasi mata uang Cina yuan sehingga membuat investor Cina dan Asia mengalami agak gusar.2.Nilai dolar menguat tidak saja pada mata uang rupiah saja tetapi hampir seluruh negara.Pertanyaannya apakah Indonesia bisa terjadi krisis moneter seperti tahun 1997? jawabnya bisa.berapa persen bisanya! mari kita cari satu satu ekonomi riil kita.1.pertumbuhan perusahaan otomotif mencapai 5% .2 .pertumbuhan perusahaan Retail mengalami pelambatan hingga tumbuh hanya 4% .3.pertumbuhan sektor perumahan mencapai 4,5% .4.pertumbuhan tekstil, elektronik 4,5% .5.sektor pertanian dan perkebunan mulai kelapa sawit karet dan lain lain mencapai 5% .nah yang mengalami penurunan yang tajam yaitu di sektor batu bara karena harga menurun drastis sehingga tumbuh 1% saja.bila kita lihat dari sektor riil maka Punda mental ekonomi kuat.lalu apa hanya bagian itu saja yang kita lihat.tidak mari dilihat juga di sektor impor dan ekspor kita.bila kita lihat kita mengalami devisit impor terhadap ekspor kita sehingga banyak uang dolar keluar lagi sebesar 10% dari nilai impor kita.artinya piskal nya membutuhkan kebijakan yang kongkrit sehingga ekspor kita bisa lebih imbang.lalu bagaimana dengan di moneter kita berdasarkan laporan BI kecukupan modal semua bank terkendali tidak ada masalah karena rata rata NPL atau kridit macetnya dibawah 2% sehingga bank bank kita masih normal.maka itu saja yang kita lihat oh tidak masih ada cadangan devisa Indonesia yang cukup besar di BI.nah bila kita runtut itu semua maka kecenderungan krisis ekonomi tidak lebih dari 5% saja.lalu apa saja sehingga nilai rupiah bisa terkontrol lagi pertama adalah menjaga stabilitas ekspor kita sehingga diperlukan kebijakan fiskal yang baru bisa stimulus subsidi atau penurunan pajak ekspor.2.pemerinah segera melaksanakan mempercepat penyerapan pembangunan imprastruktur sehingga memberi epek domino ekonomi.terutama pada sektor pembangunan kelautan serta pada pengembangan alutsita TNI di buat oleh dalam negri sehingga tidak memperparah depisit impor terhadap ekspor.itulah ulasan tentang ekonomi kita disaat ini.saya berharap setiap warga negara ini tidak membuat asumsi asumsi negatif yang tidak memiliki data yang kompeten terutama media masa jangan ikut ikut panik dalam pemberitaan penurunan nilai rupiah saja.wasalam semoga tulisan ini bisa menjadi pemikiran kita bersama.jaya Indonesia.