Rabu, 29 April 2020

TAWAKAL DAN PATUH PADA ATURAN MAIN KUNCI SELAMAT DARI CORINA

Masjid Tempat Selamat Dari Penularan Penyakit Corona? (Bagian 1)

Saya tidak menolak kebenaran sabda Nabi dalam hadis-hadis di bawah ini. Tapi saya ingin mendudukkan hadis secara proporsional berdasarkan pemaparan para ulama ahli hadis. Jika hadis ini terus disebarkan bahwa masjid adalah tempat selamat dari virus Corona padahal sudah banyak bukti ada beberapa masjid yang jama'ahnya tertular Corona, lalu siapa yang hendak disalahkan? Apakah Sabda Nabi? Jangan begitu, fren. Tidak ada yang salah dengan Nabi, mungkin kita yang salah dalam menafsirkan hadis-hadis Nabi.

Saya setuju dengan jawaban ulama Ahli Hadis Syekh Abdurrauf Al-Munawi bahwa ketika bencana itu sedikit maka orang-orang yang rajin ke masjid akan diberi keselamatan. Tapi jika bencana itu rata maka siapapun bakal kena (uraiannya ada di poin hadis no. 4)

Berikut beberapa hadis yang dijadikan landasan dan statusnya:

1. Dari Anas bin Malik رضي الله عنه, Rosululloh ﷺ bersabda:

إِنَّ اللهَ تَعَالَى إِذَا أَنْزَلَ عَاهَةً مِنَ السَّمَاءِ عَلَى أَهْلِ الأرْضِ صُرِفَتْ عَنْ عُمَّارِ الْمَسَاجِدِ.

"Sesungguhnya apabila Alloh ta'ala menurunkan penyakit dari langit kepada penduduk bumi maka Alloh menjauhkan penyakit itu dari orang-orang yang memakmurkan masjid."

Hadits riwayat Ibnu Asakir (juz 17 hlm 11) dan Ibnu Adi (juz 3 hlm 232).

•] Jawaban: Hadis ini dinilai dhaif oleh Al-Hafidz Adz-Dzahabi dalam Mizan Al-I'tidal 2/64.

2. Dari Anas bin Malik رضي الله عنه, Rosululloh ﷺ bersabda:

إِذا أرَادَ الله بِقَوْمٍ عاهةً نَظَرَ إِلَى أهْلِ المَساجِدِ فَصَرَفَ عَنْهُمْ

"Apabila Alloh menghendaki penyakit pada suatu kaum, maka Alloh melihat ahli masjid, lalu menjauhkan penyakit itu dari mereka."

Riwayat Ibnu Adi (juz 3 hlm 233); al-Dailami (al-Ghumari, al-Mudawi juz 1 hlm 292 [220]); Abu Nu'aim dalam Akhbar Ashbihan (juz 1 hlm 159); dan al-Daraquthni dalam al-Afrad (Tafsir Ibn Katsir juz 2 hlm 341).

•] Jawaban: Hadis ini dinilai dhaif oleh Al-Munawi, bahwa ada perawi bernama Mukram bin Hakim yang dinilai dhaif oleh Adz-Dzahabi, juga perawi Zafir dinilai dhaif oleh Ibnu Adi dan dikatakan "Hadisnya tidak bisa dijadikan mutaba'ah / penguat internal" (Faidl Al-Qadir 1/342)

3. Sahabat Anas bin Malik رضي الله عنه berkata: "Aku mendengar Rosululloh ﷺ bersabda:

يَقُولُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ: " إِنِّي لَأَهُمُّ بِأَهْلِ الْأَرْضِ عَذَابًا فَإِذَا نَظَرْتُ إِلَى عُمَّارِ بُيُوتِي والْمُتَحَابِّينَ فِيَّ والْمُسْتَغْفِرِينَ بِالْأَسْحَارِ صَرَفْتُ عَنْهُمْ "

Alloh عز وجل berfirman: "Sesungguhnya Aku bermaksud menurunkan azab kepada penduduk bumi, maka apabila Aku melihat orang-orang yang memakmurkan rumah-rumah-Ku, yang saling mencintai karena Aku, dan orang-orang yang memohon ampunan pada waktu sahur, maka Aku jauhkan azab itu dari mereka."

Riwayat al-Baihaqi, Syu'ab al-Iman [2946].

•] Jawaban: Di dalamnya ada perawi bernama Shaleh Al-Mari dinilai Matruk (perawi yang ditinggalkan) oleh An-Nasa'i dan Adz-Dzahabi (Faidl Al Qadir 2/398)

4. Sahabat Anas bin Malik رضي الله عنه berkata, Rosululloh ﷺ bersabda:

"إِذَا عَاهَةٌ مِنَ السَّمَاءِ أُنْزِلَتْ صُرِفَتْ عَنْ عُمَّارِ الْمَسَاجِدِ"

"Apabila penyakit diturunkan dari langit, maka dijauhkan dari orang-orang yang memakmurkan masjid."

Riwayat al-Baihaqi, Syu'ab al-Iman [2947]; dan Ibnu Adi (juz 3 hlm 232). Al-Baihaqi berkata: "Beberapa jalur dari Anas bin Malik dalam arti yang sama, apabila digabung, maka memberikan kekuatan (untuk diamalkan)".

•] Jawaban: Perkataan Imam Al-Baihaqi ini tidak berlaku mutlak. Mari kita perhatikan jawaban Imam Al-Munawi:

ﻧﻌﻢ ﻫﺬا ﻣﺨﺼﻮﺹ ﺑﻤﺎ ﺇﺫا ﻟﻢ ﻳﻜﺜﺮ اﻟﺨﺒﺚ ﺑﺪﻟﻴﻞ اﻟﺨﺒﺮ اﻟﻤﺬﻛﻮﺭ

"Semua ini (marabahaya dijauhkan dari masjid) adalah jika keburukan tidak banyak, terbukti dengan dalil hadis sebelumnya" (Faidl Al Qadir 1/ 342)

Apa hadis yang dimaksud? Imam As-Suyuthi menyampaikan riwayat bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda:

ﺇِﺫا ﺃﻧْﺰَﻝَ اﻟﻠﻪ ﺑِﻘَﻮْﻡٍ ﻋﺬاﺑﺎ ﺃﺻﺎﺏَ اﻟﻌَﺬَاﺏُ ﻣَﻦْ ﻛﺎﻥَ ﻓِﻴﻬِﻢْ (ﺣﻢ ﺧ) ﻋﻦ اﺑﻦ ﻋﻤﺮ.

"Jika Allah menimpakan azab kepada suatu kaum maka Allah ratakan kepada mereka semuanya" (HR Ahmad dan Bukhari)

Hadis al-Bukhari ini dari segi kualitas lebih sahih daripada hadis-hadis sebelumnya. Dan di hadis ini tidak membedakan mana yang di masjid dan di luar masjid, orang baik dan tidak baik juga kena, pasien atau dokter juga bisa jadi korban.

5. Al-Imam al-Sya'bi, ulama salaf dari generasi tabi'in, رحمه الله تعالى berkata:

"كَانُوا إِذَا فَرَغُوا مِنْ شَيْءٍ أَتَوُا الْمَسَاجِدَ "

Mereka (para sahabat) apabila ketakutan tentang sesuatu, maka mendatangi masjid.

Al-Baihaqi, Syu'ab al-Iman (juz 3 hlm 84 [2951]).

•] Jawaban: Saya sudah menelusuri beberapa kamus Arab makna Faragha yang Mutaaddi (transitif) dengan "Min" belum menemukan makna "Ketakutan tentang Sesuatu". Makna yang tepat adalah jika para Sahabat selesai mengerjakan apapun maka mereka datang ke Masjid.

Saya tidak menakut-nakuti supaya tidak datang ke masjid, namun dalam kondisi seperti ini keselamatan manusia harus lebih diutamakan. Setelah wabah Corona ini selesai in syaa Allah status di FB saya akan dipenuhi dengan ajakan kembali beribadah ke masjid, Tahlilan, shalawatan dan lainnya.

KH Ma'ruf Khozin
Ketua Aswaja NU Center
Penasehat GMNU Jawa Timur

#GenerasiMudaNU

Minggu, 26 April 2020

NASWA SIHAB YANG RABUN MELIHAT COVID 19 KARENA SAKIT HATI

Mata Najwa Yang Kian Katarak

Kebanyakan masyarakat Indonesia menyukai dan mengidolakan program Mata Najwa karena ketajaman menganalisa dan mengangkat persoalan melalui pertanyaan-pertanyaan yang tajam setajam tatapan mata yang menjadi logo program Mata Najwa.

Secara pribadi saya senang karena selain menonton ada banyak hal yang bisa saya pelajari daru rangkuman akhir yang dibuat oleh mbak Najwa. Namun jujur, akhir-akhir ini saya sendiri tidak bergairah untuk menyaksikan Mata Najwa yang sebelumnya sangat netral menjadi penyalur suara rakyat namun akhir-akhir ini sepertinya menjadi rekan seperjalanan yang hanya mencari kelemahan pemerintah.

Dan itu menjadi kenyataan dalam program Mata Najwa tanggal 23 April 2020 yang lalu, di mana Pak Presiden Jokowi menjadi narasumber tunggal dalam program tersebut. Saya hal yang membuat saya semakin yakin bahwa program Mata Najwa mulai “katarak” karen mbak Najwa tidak lagi tajam melihat persoalan pandemi covid 2019.

Saya tidak mempersoalkan kuliah gratis yang diberikan oleh pak Jokowi kepada mbak Nana yang berusaha atau sepertinya ingin memojokan pak Jokowi dengan persoalan pandemi covid 2019 hingga mbak Nanapun akhirnya diberi kuliah gratis soal mudik dan pulang kampung. Fokus saya adalah pada judul atau tema program tanggal 23 April 2020.

“Jokowi diuju pandemi” demikian judul program Mata Najwa 23 April yang lalu. Membaca judul tersebut, perasaan yang muncul adalah “kasihan” kepada mbak Najwa yang justru dengan judul itu menunjukan maaf “kedangkalan” melihat masalah pandemi covid 2019. Dengan judul tersebut mbak Najwa justru sedang menunjukan kepada saya minimal bahwa maaf mbak Najwa yang selama ini saya banggakan sebagai jurnalis kritis dan cerdas serta memiliki ketajaman menganalisa masalah dan memberikan solusi terbaik justru tidak ada bedanya dengan barisan sakit hati dan nyinyir yang selama ini hanya mencari celah kesalahan dan kelemahan pemerintah mengatasi pandemi.

Ada dua alasan berpijak pada tema atau judul program tersebut mengapa saya mengatakan mbak Nana dangkal dalam menganalisa masalah pandemi serta tidak ada bedanya dengan barisan sakit dan nyinyir adalah sebagai berikut:

Pertama: Dengan judul Jokowi diuji Pandemi, mbak Najwa terperangkap dalam sikap hendak menyalahkan dan menyudutkan kinerja pak Jokowi sebagai presiden menangani pandemi covid 2019 dan itu nampak dalam pertanyaan-pertanyaan mbak Najwa yang terkesan dipaksakan bahkan kebanyakan retoris. Sikap mempersalahkan dan menyudutkan ini kita semua bahkan mbak Najwa pun tahu bahwa sangat dekat dan akrab dengan kehidupan mereka yang disebut sekutu sakit hati dan nyinyir.

Kedua: Dengan judul Jokowi diuji Pandemi, mbak Nana hanya melihat persoalan pandemi covid 2019 tidak menyeluruh. Bahwa putusnya penyebaran wabah covid 2019 semata-mata merupakan tugas pemerintah dan bukan seluruh rakyat Indonesia. Mbak Najwa terjebak dalam penilaian sepihak yang kemudian jatuh pada sikap menggugat, menghakimi dan mempersalahkan pemerintah bahwa kondisi bangsa Indonesia hari ini akibat pandemi covid 2019 semata-mata adalah tanggungjawab pemerintah dan bukan seluruh rakyat Indonesia.

Dan ini nampak dari setiap pertanyaan mbak Nana yang hanya melulu mempertanyakan kesiapan dan kesigapan pemerintah mengatasi pandemi yang dibungkus dengan keprihatinan masalah sosial ekonomi masyarakat namun tidak juga melihat usaha dan peran masyarakat mengatasi penyebaran pandemi.

Kita semua termasuk mbak Najwa juga tahu bahwa pandemi 2019 adalah masalah seluruh dunia dan menjadi ujian bagi kita semua. Termasuk di Indonesia masalah pandemi bukan hanya ujian bagi pemerintah atau pak Jokowi selaku presiden, tetapi ujian bagi kita semua. Dalam bahasa Paus Fransiskus pandemi covid 2019 telah membuat kita semua lemah, sakit namun juga menjadi ujian bagi kita semua untuk bersatu dan bersama mengatasi pandemi ini karena kita semua sama dan bernilai.

Artinya masalah pandemi ini bukan lagi sekedar masalah pemerintah. Pemerintah telah menyiapkan perangkat pencegahan pandemi, masyarakat atau rakyatnya taat dan mengikuti arahan pemerintah atau tidak? Sehebat dan sebagus apapun kebijakan pemerintah namun selama itu juga ada pejabat pemerintah daerah masyarakat tetap keras kepala dan tidak mau mengikuti kebijakan pemerintah pusat maka harapan memutus penyebaran wabah covid 2019 hanya tinggal dalam harapan yang sia-sia.

Yang juga memprihatinkan dari mbak Nana adalah ketidakjelian mbak Nana dalam melihat kebijakan PSBB sebagai langkah pemerintah untuk tetap menjaga ekonomi masyarakat tetap hidup dan berjalan. Mbak Nana hanya melihat itu sebagai sebuah persoalan karena masyarakatnya masih tetap ramai di jalanan, KRL masih jalan dan tidak melihat itu sebagai ujian terhadap ketaatan dan kerendahan hati masyarakat untuk tetap menjaga social distancing atau stay at home.

Jebakan yang tak bermutu dari seorang Najwa menjadi sangat kelihatan karena mencoba mempersoalkan PSBB untuk menguji kecerdasan pak Jokowi dengan memberlakukan lockdown sebagai usaha mengurai pandemi covid 2019. Namun sayang pak Jokowi memang lebih cerdas dari Mata Najwa yang mulai “katarak” dengan satu pernyataan cerdas; “tunjukan kepada saya negara mana yang berhasil memutus mata rantai pandemi covid 2019  melalui lockdown”.

Dari pernyataan pak Jokowi itu menjadi jelas bahwa bukan pak Jokowi diuji Pandemi namun yang terjadi “Najwa Diajari Pak Jokowi”.

Manila: 25-April-2020
Pater Tuan Kopong MSF

Jumat, 24 April 2020

Racikan Jokowi buat Indonesia & Pengaruhnya di mata Dunia

LITHIUM, Racikan Jokowi buat Indonesia & Pengaruhnya di mata Dunia

Oleh: Rudy Soekarno

Sang penguasa dunia sedang sakit. Tubuh tambunnya kini terlihat lemah dan bergerak sangat lamban. AS negara adidaya itu jatuh dan terjerembab dengan luka paling parah dan jumlah korban meninggal paling memilukan di negara tersebut.

AS sedang terpuruk. Tertatih-tatih sang jagoan no 1 dunia itu mencoba bangkit, namun beban tambun tubuh dan banyaknya luka membuat dia hanya mampu terduduk lesu.

Mungkinkah  kepemimpinan dunia sedang beralih?

Dolar AS sampai hari ini masih menjadi mata uang dunia. Salah jalan dolar dalam pengembaraanya telah membuatnya bukan lagi menjadi alat tukar, dolar telah berubah menjadi komoditas. Komoditas yang berbentuk uang. Sehatkah orang memiliki wajah ganda?

Siapa menguasai minyak adalah siapa yang memiliki dunia, itu adalah moto AS dan para kapitalis yang berdiri dibelakangnya. Namun minyakpun telah salah jalan, dia membunuh terlalu banyak manusia dan merusak alam.

Dua kekuasaan besar tersebut kini sedang sekarat dan menunggu ajalnya. Seperti baju zirah, pelindung itu kini justru membebaninya.

Dolar yang sudah sejak 50 tahun lalu berjalan pada arah yang salah sedang menunggu saat jatuhnya. Tak ada lagi underlaying dalam bentuk emas atau apapun dalam pencetakannya.

Disisi lain, uang elektronik China yang memakai underlaying emas sudah mulai beredar. Dengan kekuatan ekonomi China yang sangat spektakuler dan menguasai seluruh perdagangan dunia, jelas sudah, ini adalah ancaman. Hanya masalah waktu saja dolar akan meredup.

Dimulai dengan Kesepakatan Iklim Paris 2015  pengurangan pemakaian Bahan Bakar Minyak terjadi dimana-mana.  Mereka melirik pada tekhnologi Lithium.

Lithium, sang takdir pembunuh minyak sudah tumbuh makin dewasa. Periode dan kejayaan minyak sedang terus digerogoti oleh hadirnya sang penyimpan energi yang jauh lebih bersih dan terbarukan.

Mata dunia, terutama generasi milenial yang sebentar lagi menguasai panggung politik dan disisi lain sebagai kaum yang sangat peduli dengan lingkungan sedang menengok kesana.

Lithium adalah masa depan, Lithium adalah baterai, dan Lithium adalah Indonesia.

Lho koq???

Ingat Uni Eropa menggugat Indonesia di WTO beberapa waktu silam?  Ingat Uni Eropa memboikot sawit kita?

Saat digugat di WTO karena kebijakan tak lagi mengijinkan ekspor nikel dalam bentuk ore Jokowi dengan Pe-De nya bilang " SIAPKAN LAWYER TERBAIK..!!" Dan saat sawit di boikot, dengan ekspresi muka ngenyek dia bilang " GAK MAU YA SUDAH..,SAYA KONSUMSI SENDIRI.."  dan..., Eropa kaget karena dari Indonesia langsung muncul disel B30.

Saat ini, infrastruktur kita di Morowali sudah sangat siap. Disana sudah ada Kawasan Industri Morowali dan di Virtue Dragon, Weda Bay. Disana juga sudah terbangun politeknik bagi siapnya masyarakat lokal menerima alih tehnologi tinggi dalam bidang baterai.

Lho koq baterai?

Lithium adalah baterai, dan lithium adalah tentang nikel sebagai bahan bakunya. Disana, di Morowali Sulewesi Tengah bahan baku nikel terhampar sangat luas, dan itu adalah masa depan yang sedang menanti kita.

Seluruh mata dunia sedang mengarah kesana, dimana masa depan gemilang Indonesia ada pada jalur yang tepat. Jalur trend dunia dengan tehnologi hijaunya.

Kenapa harus dengan China?

Ingat isu pekerja China yang menjadi senjata bombastis lawan politik Jokowi saat pemilu tahun lalu? Disinilah, di Morowali diisukan ada ribuan pekerja China.

Lithium adalah apa yang juga menjadi senjata unggulan China dalam melawan dominasi minyak AS. Dengan lithium China mampu membuat dunia sedikit demi sedikit meninggalkan minyak.

Karena lithium adalah unggulan China, maka belajar tehnologi lithium tentu harus dengan China. Itu sesuatu yang sangat logis, bukan masalah komunis dan demokrasi.

Pernah dengar Mercedes dan Tesla? Keduanya ada dibelakang China dalam tehnologi baterai ini. Dua raksasa industri terdepan dalam pengembangan baterai.

Ya.., dapat ditebak dengan mudah, mereka yang sibuk berteriak China, China dan China tentu sangat terkait erat pada siapa yang akan dirugikan dengan terbangunnya industri baterai di Indonesia.

Mungkinkah suatu saat nanti kita akan menjadi pusat baterai dunia?

Morowali sedang diarahkan menjadi penghasil baterai mobil terbesar di dunia. Komponen baterai pada mobil elektrik adalah mencakup 40% dari keseluruhan produk itu, maka demi efisiensi, tentu itu sangat logis.

Sangat logis bila industi dan produksi mobil elektrik akan memilih Indonesia menjadi pusat produksinya. Ini adalah soal bisnis dan bisnis tak kenal kewarganegaraan.

Kini menjadi semakin jelas kenapa Indonesia menjadi satu dari tiga negara kelompok G 20 yang akan leading. Lima tahun pertamanya Jokowi benar telah membuat semua infrastruktur bagi kemajuan negara ini tersusun rapi dan jelas.

Kepercayaan investor terlihat dengan jelas saat nilai tukar rupiah semakin hari semakin kuat akibat penilaian asing terhadap  bagaimana pemerintah mengendalikan bencana Covid 19 ini.

Global Bond yang diinisiasi oleh Indonesia, kini menjadi alternatif smart bagi banyak negara lain didunia untuk keluar dari jerat ekonomi yang pasti merosot. Arab Saudi dan negara Teluk telah mengikuti jejak Indonesia.

Arah sudah jelas, peminat sudah ngantri, apakah kita benar-benar akan leading, tentu hal itu juga tergantung dari seluruh rakyat Indonesia.

Dominasi AS atas dunia tak mungkin akan dilepas begitu saja. Semua kekacauan dan kericuhan akan semakin intens saat perang posisi ini makin mendekati puncak.

Lantas apa yang harus kita lakukan?

Teriakan China, China dan China akan semakin masif dan kita tahu siapa dibalik teriakan tersebut. Kita tahu siapa yang akan main kasar ketika pertandingan hampir usai.

Mereka yang kalah dan tak tau harus berbuat apa selain marah dan marah adalah mereka yang harus kita hadapi. Mereka adalah orang orang yang tak mengerti dan tak memiliki rasa cinta tanah air.

Perkembangan luar biasa atas kepemimpinan Jokowi telah mulai tampak. Baru terjadi BUMN kita telah menggeser posisi Malaysia dan Singapura dalam hal keuntungan sejak tahun 1998.

Baru terjadi Free Port memberikan keuntungan signifikan terhadap Indonesia dari sejak awal dikuasai oleh AS.

Baru kali ini Indonesia masuk menjadi kelompok dengan GDP 1 triliun dolar sejajar dengan beberapa negara maju didunia.

Siapa menguasai minyak akan menguasai dunia adalah cerita masa lalu. Kini, siapa menguasai nikel, dialah pemilik masa depan dunia, dan itu adalah kita.

Ingat AS dengan jumlah penduduk dan luas wilayah yang gak jauh-jauh amat dengan Indonesia mampu menjadi raja dunia lebih dari 50 tahun karena dominasi minyak.

Dengan dominasi nikel kesempatan menjadi pemilik masa depan dunia kini terbuka semakin lebar. Dengan memilih nikel sebagai ujung tombak kemajuan tehnologi dan mendorong Indonesia sebagai basis mobil listrik dunia, potensi menjadi salah satu pemimpin dunia tersebut, semakin mendekati kenyataan.

Dunia sebagai Gadget secara bersama sedang di restart, dan kabar bagusnya, kita menyala paling cepat. Apakah sang operator mampu membuat gadget ini menjadi makin dan semakin hebat, tentu itulah yang menjadi harapan kita.

#indonesiahebat
#indonesiamaju
#indonesiajaya
#indonesiaraya

Membedakan antara Mudik dengan pulang kampung bukan dari makna nya tapi untuk membedakan tujuannya

Strategi senyap

Apapun pengertian istilah yg di ributkan dan diketawakan orang, bagi saya Jokowi itu luar biasa, melakukan penuh ketelitian dan penuh strategi, dan telah berhasil menyelesaikan salah satu tekanan yg harus di hadapi kota besar seperti Jakarta.

Dan dapat di lepas dan longgarkan satu persatu tekanan masalah sosial yg mungkin muncul sebagai ekses wabah corona dengan tidak terjebak dalam kondisi bencana wabah berkembang jadi bencana kekacauan, dan timbulnya masalah sosial yg menghantui karena masalah wabah yg tidak selesai dalam hitungan hari atau minggu, tapi akan panjang..

Pemerintah telah bekerja dengan teliti dengan jeli mengindentifikasi dengan tepat prilaku orang yg akan mudik atau pulang kampung menjelang mendekati musim tahunan mudik idul fitri..

Dan membuat pembedaan.

Ada jenis orang-orang yg mampu pulang ke kampung akan mampu tinggal lama dikampung, karena punya rumah atau keluarga/famili dikampung untuk numpang hidup.

Dan jika ia tetap di kota  kena pembatasan dalam waktu lama dan akan tak ada biaya hidup dan juga ada kemungkinan besar tak terurus dengan baik oleh pemerintah setempat.

Dan ini bisa berkembang menjadi masalah sosial karena tidak ada kerjaan dan pendapatan di Jakarta atau telah alami PHK, dan yg terpaksa harus pulang kampung utk bertahan hidup, di kampung masih ada rumah dan bisa bertahan hidup lama di kampung..

Utk kelompok ini telah secara alamiah di biarkan kembali ke kampung dimasa-masa sebelum memasuki musim mudik utk mengurangi tekanan masalah sosial di Jakarta dan kota besar lainnya karena kekurangan biaya hidup dan efek lainnya..

Dan pulang kampung yg tidak dalam arus massa yg besar dan masih bisa di pantau dan terkontrol dapat dilakukan protokol kesehatan oleh pemerintah daerah masing2 dengan baik.

Karena pulang kampung jenis ini pasti masuk kategori bisa lama dan tentu bisa dilakukan protokol kesehatan isolasi mandiri di kampung selama 14 hari baru boleh bebas.

Utk memudahkan komunikasikan jenis kelompok ini presiden memakai istilah "pulang kampung"

Dengan adanya indentifikasi ini, pemerintahan tidak buru-buru melakukan kebijakan larangan mudik, dan tapi hanya menghingbau tidak mudik, dengan demikian yg masih bisa bertahan akan bertahan, yg sudah tidak mampu akan ambil keputusan pulang kampung dan ini memang sengaja di biarkan terjadi, tentu dengan persiapan pemda daerah wajib melakukan protokol kesehatan.

Sedangkan kalau sudah sampai pada terjadi mudik pulang massal, yg mana sifat mudik diistilahkan hanya pulang hitungan hari, ini tidak dapat di lakukan protokol karantina dan tidak akan terkontrol

Dengan kebijakan membedakan ini dan dengan penanganan yg baik di daerah, akan punya manfaat mencegah  ekses kematian konyol karena kerusuhan masalah sosial di kota besar, dan merembet kemana mana, sedangkan yg pulang kampung dapat selamat dalam kesederhanaan kehidupan dikampung melewati masa sulit ini..

Dan sekaligus mengurangi beban kota besar tidak menanggung beban yg besar dan lebih bisa konsentrasi hadapi masalah penanganan wabah korona.

Karena ini bukan masalah yg bisa selesai hitungan hari atau minggu, ibi bisa berbulan-bulan hingga tahun..

Sedangkan jenis lain yg tinggal permanen di Jakarta atau kota besar dan yg punya pekerja tetap akan mudah bertahan hidup tetap di rumah..

Jenis kelompok ini yg bisa yg harus di larang melakukan mudik, yg bersifat kunjungan ke kampung halaman masing-masing hanya utk kepentingan silaturahmi dgn orang tua, kangen atau kunjungan yg masih dapat ditahan atau ditiadakan..

Kolompok ini kalau pulang kampung diistilahkan sebagai "mudik".

Penggunaan perbedaan istilah ini utk kepentingan membedakan dua kondisi yg berbeda utk dilakukan kebijakan yg berbeda utk kepentingan menjaga banyak sisi  kehidupan  yg komplek yg harus dijaga, bukan sekedar masalah penyakit aja yg dijaga

Maka setelah dibiarkan terjadi pulang kampung yg tidak masif, tapi di bawah kendali himbauan tidak mudik atau pulang kampung, selanjutnya mendekati masa mudik pemerintah dengan tegas melarang pola pulang kampung yg sifatnya kunjungan waktu lebih pendek.

Istilah pulang kampung atau mudik hanya terminasi yg gunakan pemerintah dalam membedakan dua kelompok ini..

Dan yg dianggap jenis "Pulang kampung" telah selesai terjadi secara alamiah, selanjutnya semua kejadian pulang kampung atau mudik untuk istilah pemakaian umum tidak ada perbedaan lagi, semua dianggap jenis mudik dan dilarang dengan kebijakan yg menyertai.

Mengerti atau tidak mau mengerti ya tak apa apa, meributkan istilahnya tidak ada gunanya..

proses pelepasan tekanan dan resiko sosial telah dilakukan utk kepentinga keseimbangan..
Tindakan perbuatan itu sudah terlaksana , itulah yg penting...

Salut sama Jokowi yg berpikir detail, luas dan panjang kedepan dan dapat seimbangkan begitu banyak sisi masalah dan dijaga dalam keseimbangan dan diselesaikan dengan tenang.

Pemerintah yg baik selalu memperhatikan dan mempertimbangkan banyak sisi  kepentingan dan banyak sudut masalah yg bisa timbul utk diseimbangkan utk kepentingan yg lebih besar
Bukan sekedar popular dan kepentingan sesaat

Sedangkan tugas reporter Najwa Sihab adalah tugasnya mengejar jawaban sesuai kepentingan narasi yg hendak di capai..

Yg saat itu di masyarakat umum lagi terjebak hanya pada ketakutan sisi isu virus menyebar ke daerah, tidak terpikirkan sisi lain yg lebih detail yg juga harus dijaga dan  di lakukan pemerintah.

Dan Najwa Sihab juga terjebak disana, dan banyak orang juga terjebak disana, saya juga terjebak disana bertanya-tanya..

Dan Najwa Sihab belum bisa cepat menangkap maksud tindakan pemerintah ini, ini sudah soal ranah tindakan sudah terjadi.

Najwa Sihab hanya mengejar jawaban yg sudah di kunci pada satu sudut pandang aja, pada sisi efek penyebaran penyakit ke daerah, dan tidak terpikirkan olehnya ada sisi lain yg harus dijaga dan diperhatikan..

Maka Jokowi dalam menjawab pertanyaan Najwa Sihab..

Yg narasinya kenapa pemerintah terlambat atau belum juga lakukan kebijakan larangan mudik sedangkan fakta dilapangan sudah terjadi banyak yg pulang kampung, terus mengejar kearah tujuan narasi pertanyaan sudah terlambat dan penyakit sudah menyebar mengikuti mudik yg terlambat di larang.

Sebenar apa yg hendak dijelaskan adanya strategi senyap yg dilematik utk dijelaskan..

Jokowi nampaknya berniat baik hendak memberi penjelasan utk memberikan pengertian pada Najwa Sihab, sebenar yg telah terjadi dan yg belum dilarang itu adalah pola pulang kampung yg oleh pemerintah digunakan terminasi "pulang kampung" agar ada perbedaan dalam memahami, dan pulang kampung jenis ini dibiarkan terjadi alamiah dengan maksud mendapatkan sisi manfaatnya diantara mudaratnya yg bisa diantipasi..

Namun nampaknya Najwa Sihab kali ini kurang tanggap dan cerdas, hingga memberi reaksi pertanyaan yg justru mengaburkan penjelasan yg hendak dijelaskan oleh pemerintah.

Ngerti, atau tidak ngerti istilahnya itu hanya masalah terminologi pemerintah dan sebenarnya tidak penting lagi, tindakan strategi sudah terjadi dan terus berlanjut , tidak akan pengaruhi apapun terhadap kebijakan larangan mudik yg baru diberlakukan dimasa mendekatii musim mudik massal.

Strategi senyap tetap berjalan..
Terimakasih Pak Presiden...artikel dari dewa aruna



Sabtu, 11 April 2020

CARA MENDAPATKAN KARTU PRAKERJA

Begini Cara Daftar Kartu Prakerja yang Dapat Rp3,5 Juta/Bulan

Okezone | 13 hours ago
JAKARTA - Program Kartu Prakerja selain diciptakan untuk pengembangan potensi kerja juga diarahkan untuk mengurangi dampak ekonomi bagi orang yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) atau dirumahkan akibat pandemi virus corona atau coronavirus (Covid-19).
Pemerintah telah menyiapkan Rp20 triliun untuk program ini untuk total 6 juta pekerja di tahun 2020 ini yang terdiri dari 5,6 juta peserta untuk korban PHK dan sektor informal yang kesulitan bekerja karena Covid-19-19 dan tambahan skema lainnya yang dilakukan oleh BPJS-Tenaga Kerja (BPJS-TK) sekitar 400.000 pekerja. 
Lalu bagaimana cara mendaftar Kartu Prakerja ini? Berikut caranya seperti dilansir laman Kemenkeu, Jakarta, Sabtu (11/4/2020).
Untuk mendapatkan kartu Prakerja, peserta diminta untuk menyampaikan data secara online yang sudah disiapkan oleh Project Management Office (PMO).
Setelah itu, data akan diverifikasi oleh PMO. Kemudian insentif akan dilaunching dan dilakukan oleh PMO. Selain itu, pekerja yang sudah ikut dalam program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS-TK) yang terkena PHK juga akan dibantu oleh BPJS-TK.
Pelatihan disampaikan dengan 2 pilihan yaitu secara online dan tatap muka dan penyedia bisa dipilih dari pihak swasta atau pemerintah. 
Penerima manfaat dari kartu Prakerja ditujukan untuk pencari kerja yaitu Warga Negara Indonesia dengan minimal usia 18 tahun, dan tidak sedang mengikuti pendidikan formal.
Peserta akan mendapatkan biaya pelatihan Rp1 juta untuk pelatihan online. Kemudian, sambil mereka melakukan pelatihan untuk menaikkan skilling dan reskillingnya mereka akan mendapatkan manfaat juga dalam bentuk insentif bantuan dana Rp600.000 perbulan untuk 4 bulan dan survei Rp50.000 untuk 3 kali survei. Insentif dan survei akan diberikan setelah program berakhir. Survei dilakukan untuk mengevaluasi efektifitas pelatihan.
Sebelumnya, Direktur Komunikasi Program Kartu Prakerja Panji Winanteya Ruky mengatakan, peluncuran programm kartu prakerja akan dilakukan pada hari ini. 
Kartu Prakerja ini akan menjadi program bantuan bagi mereka yang kehilangan pekerjaan atau mengalami penurunan pendapatan akibat pandemic COVID-19. Program Kartu Prakerja akan membuka pendaftaran dengan kuota untuk 164 ribu orang per-minggunya, untuk menyasar sekitar 5,6 juta pendaftar selama tahun 2020.
"Kami mengajak masyarakat untuk menyiapkan informasi seperti data diri, NIK, no HP, email dan sebagainya agar dapat sukses mendaftar di situs resmi (prakerja.go.id) tanggal 11 April,” kata  Panji.
Sebelumnya, Direktur Komunikasi Program Kartu Prakerja Panji Winanteya Ruky mengatakan, peluncuran programm kartu prakerja akan dilakukan pada hari ini. 

Kartu Prakerja ini akan menjadi program bantuan bagi mereka yang kehilangan pekerjaan atau mengalami penurunan pendapatan akibat pandemic COVID-19. Program Kartu Prakerja akan membuka pendaftaran dengan kuota untuk 164 ribu orang per-minggunya, untuk menyasar sekitar 5,6 juta pendaftar selama tahun 2020.

"Kami mengajak masyarakat untuk menyiapkan informasi seperti data diri, NIK, no HP, email dan sebagainya agar dapat sukses mendaftar di situs resmi (prakerja.go.id) tanggal 11 April,” kata  Panji.