Senin, 30 September 2019

SUKARNO DIJATUHKAN OLEH DANA ASING PEREBUT KEKAYAAN INDONESIA

SEJARAH KAN TERULANG KEMBALI?
***************

Dahulu, Soekarno menghadapi lawan besar, yaitu blok barat, khususnya Amerika yg mengincar berbagai kekayaan alam yg begitu melimpah di negri ini.

Itulah sebabnya,Soekarno memilih beberapa teman baru bagi negara ini utk membendung kekuatan blok barat dgn memilih RRC dan Rusia yg memang mempunyai kekuatan sepadan dgn Amerika.

Tetapi melalui tangan ORBA yg dikomandoi oleh Soeharto, Soekarno berhasil ditumbangkan. Lalu apa yg terjadi..??
Yg terjadi adalah..... kekayaan alam Indonesia berhasil dikuasai oleh blok barat (Amerika dkk) seperti contohnya melalui Freeport dll....

Selama beberapa dekade, Indonesia dgn kepemimpinan ORBA tidak berdaya sama sekali. Kekayaan alam dikeruk tanpa batas, diangkut ke luar negri. Begitupun dgn kebijakan politik dlm negri, Indonesia berhasil di setir habis tanpa bisa melawan......, sampai pada akhirnya kekuasaan ORBA berhasil ditumbangkan melalui gerakan rakyat beserta mahasiswa pada Reformasi '98(R98)

Hanya saja, R 98 rupanya tidak tuntas dlm menyelesaikan agendanya. Itu terbukti dgn masih kuatnya pengaruh ORBA dan juga pihak barat yg masih bercokol dinegri ini karena kebijakan yg dilindungi oleh hukum dan UU hasil produk kekuatan ORBA.

Sekarang, Jokowi selaku pemimpin tertinggi di negri ini,kembali mengambil sikap yg sama seperti Soekarno, yaitu berusaha melindungi kekayaan alam yg masih tersisa dan membebaskan diri dari setiran pihak blok barat yg masih kuat menancap di negri ini. Kerjasama dgn pihak RRC dan Rusia kembali diambil dan ditingkatkan, karena memang cuma dua negara itu yg mempunyai "power" utk menghadapi blok barat. Namun tak mudah, karena blok baratpun tahu ada celah yg bisa dimanfaatkan utk menghadapi kebijakan politik yg diambil Jokowi. Celah itu adalah agama termasuk sentimen "anti komunis" didalamnya.

Isu agama dan anti komunis inilah yg sengaja dipakai pihak blok barat melalui kaki tangannya disini utk dihembuskan kepada masyarakat luas supaya rakyat Indonesia membenci RRC dan Rusia dgn proxy bahwa kedua negara tsb adalah biangnya komunis.

Rasa trauma pada kejadian G30S PKI rupanya masih belum hilang pengaruhnya, walaupun PKI itu sendiri sudah tak ada lagi.
Seperti yg telah diketahui bersama, pada masa lalu, ada suatu pendapat/opini yg telah ditanamkan oleh pihak barat pd masyarakat Indonesia, yaitu bahwa Komunis sama dengan China atau Rusia. Maka dari itu, tak heran jika sebagian masyarakat Indonesia begitu mudah terhasut sentimen anti China (keturunan China). Karena terlanjur meng"amin"kan opini bahwa China pasti Komunis, dan menghabisi China berarti menghabisi Komunis sekaligus juga berarti menghancurkan Komunis berarti membela agama.....

Itulah penyakit mental yg masih bercokol disebagian besar otak masyarakat Indonesia.

Mereka, bagian masyarakat yg masih tergiring opini ini, tak memahami bahwa semua opini itu hanyalah hasil proxy pihak barat, supaya Indonesia jgn melakukan kerjasama dgn China dan Rusia, sehingga pihak barat bisa selalu menyetir pemerintahan Indonesia serta leluasa meneruskan penjarahan thdp kekayaan Indonesia.

Tak habis pikir, Jokowi yg notabene sedang berusaha melindungi kekayaan alam Indonesia dan membebaskan diri dr pengaruh setiran barat, malah dituduh PKI, anti Islam, dan bermacam macam tuduhan miring lainnya....

Lucu bukan..? Mereka yg menuduh Jokowi, selalu berkoar bahwa mereka pribumi asli, anti asing (khususnya Amerika) yg dicap sebagai kafirun, anti aseng (Komunis), dan bla bla bla blaa....., tdk paham bahwa mereka secara tidak langsung ikut membantu blok barat terus menancapkan kukunya dinegri ini.
Kedunguan dan kebodohan yg sangat fatal.....

Bagaimana tidak bodoh namanya jika ada seorang Jokowi yg sedang menentang hegemoni barat malah ingin dijatuhkan? Teriak anti asing tapi malah ikut membantu pihak barat menjatuhkan Jokowi....

Nah, kembali kpd pertanyaan diatas.... apakah sejarah akan terulang..?!

Semua tergantung kita, masyarakat Indonesia sendiri....
Salah berpikir, salah bersikap akan merugikan kita sendiri...
Sejarah penjarahan kekayaan alam Indonesia bisa kembali terulang jika kebodohan dan kedunguan masih bercokol di otak kita.

#Mikir
#SayaBersamaJokowi

YANG LAGI VIRAL WA ANAK ANAK STM YG IKUT DEMO


DUIT NYA MANA DUITNYA MANA

Ini scrint cut wa anak anak STM yang demo dan ternyata mereka dijanjikan dibayar tapi ketipu juga.ketahuan kan siapa yang bermain dibalik demo kemarin.

MEREKA MENGINGINKAN INDONESIA SEPERTI SURIAH.

MEREKA MAU MEMBAKAR INDONESIA

Malam mendekati demo "Mujahid 212", beberapa orang kumpul di rumah seorang dosen di Institut Pertanian di Bogor.

Dosen ini kemudian memberikan arahan ingin membuat kerusuhan seperti 1998. Caranya adalah dengan membakar ruko-ruko "Cina" disepanjang Grogol sampai Roxy dengan bom molotov.

Sesudah itu, puluhan orang bayaran akan dikoordinir untuk membuat kerusuhan dan diarahkan untuk menciptakan korban jiwa supaya masyarakat makin terbakar dan menimbulkan demo lebih besar.

Tujuannya, supaya Jokowi mundur seperti mundurnya Soeharto.

Untung saja, Densus 88 mengetahui rencana ini dan menangkap para pelaku, sehingga demo Sabtu kemarin berjalan dengan aman. Dengan ditangkapnya jaringan teroris ini, maka terputuslah rantai mereka antara pimpinan dan pendemo bayaran.

Siapa para pelaku yang ditangkap Densus 88 itu ? Jangan kaget. Mereka adalah para relawan Prabowo. Mereka dibayar 300 ribu rupiah untuk membuat kerusuhan. Bayangkan, 300 ribu rupiah saja...

Saya sebelumnya juga mendengar, triliunan rupiah uang disiapkan untuk membuat "Indonesia terbakar". Miliaran rupiah sudah ada ditangan beberapa elit dan sudah disalurkan ke beberapa tangan di lapangan.

Kerusuhan sudah disusun sedemikian rupa sesudah gagal aksi 22 Mei saat pengumuman MK yang menimbulkan beberapa korban jiwa.

Aura Pilpres 2019 sebenarnya belum selesai. Jadi jangan dikira bahwa lawan politik sudah pasrah dengan situasi yang ada. Mereka terus membangun situasi supaya negeri ini rusuh dan mereka mengambil alih kekuasaan.

Para pendukung khilafah juga mengambil momentum ini sebagai aksi dengan pengerahan massa. Sayangnya, karena pendana lapangan dan penyedia senjata ditangkap Densus 88, mereka yang dilapangan pun bingung dan pulang ke rumah karena logistik tidak ada.

Padahal sebelumnya, dengan jaringan mereka di kelompok pengajian dan BEM mahasiswa yang merupakan kader mereka, bara apinya sudah dipanaskan. Ditambah dengan jaringan mereka melalui para guru di sekolah menengah, para pelajar sudah mengipas api supaya baranya tetap menyala.

Dan puncaknya di acara Mujahid 212, mereka berencana akan membakar Jakarta dengan bom molotov yang sudah disiapkan..

Tapi Tuhan tidak ingin negeri indah ini kembali memerah. Melalui Densus 88 yang menyusup di berbagai kantung mereka, puncak kerusuhan berhasil diredam.

Terimakasih Densus 88. Terimakasih TNI dan Polri..

Percayalah. Kami juga tidak tinggal diam. Narasi jahat mereka di media sosial, biar netizen yang melawan. Karena ini perang jihad. Mereka "jihad" untuk menghancurkan negeri ini, kami jihad untuk mempertahankannya.

Ini bukan tentang Jokowi. Ini tentang NKRI..

Seruput kopinya...

Denny Siregar

Kamis, 26 September 2019

MARI RAPATKAN BARISAN MENDUKUNG PRESIDEN KITA

JOKOWI DIKEPUNG SERIBU SERIGALA, KEMANA SUARA ELITE PARTAI PENGUSUNG ??

(By : Rudi S Kamri)

Saya tidak bisa membayangkan apa yang dirasakan oleh Presiden Joko Widodo saat ini.

Manakala seluruh hidupnya telah diwakafkan untuk kemajuan bangsa ini, tapi tetap saja sejuta gangguan menghadang niat baiknya.

Silih berganti cobaan menghadang dan tentu saja semua itu benar-benar menguras energi dan pikirannya.

Ketangguhan seorang Jokowi sedang diuji saat ini. Gelombang serangan dan hinaan selama masa kampanye berakhir, kemudian muncul lagi iringan ombak berbuih mengguncang keteguhannya.

Kerusuhan di Papua yang sampai saat ini masih membara, kebakaran hutan dan lahan serta demonstrasi bergelombang yang saat ini masih terus mengguncang, menurut saya merupakan suatu rangkaian peristiwa yang sengaja didesain oleh beberapa kelompok yang menjadikan Jokowi adalah musuh bersama.

Kelompok taipan sembilan naga, kelompok mafia migas dan kartel, kelompok pro khilafah dan kelompok barisan sakit hati di kalangan petualang politik dan militer saat ini sedang bersatu, bahu membahu berusaha menggergaji kursi kepresidenan Jokowi.

Mereka saya sebut saja sebagai Kelompok Serigala Jahat.

Isu UU KPK atau RUU KUHP dan RUU yang lain hanyalah kamuflase yang digunakan Kelompok Serigala Jahat itu untuk mengguncang negeri.

Mereka menggunakan "runner" kacangan seperti kelompok alumni perguruan tinggi, LSM, media, mahasiswa, pelajar dan kaum buruh untuk mengepung Jokowi dari delapan penjuru mata angin.

Semua masalah diarahkan ke Jokowi ;

Hanya sayangnya dalam keadaan riuh seperti ini, Presiden Jokowi tidak didampingi oleh pembantu strategis yang mumpuni.

Yang paling mencolok adalah lemahnya deteksi dini dari aparat intelijen negara.

Sehingga sering terlihat banyak hal terlihat Pemerintah seperti kebobolan dan gagap menangani beberapa kasus yang terjadi.

Kasus Papua, dampak kasus pengesahan revisi UU KPK dan skenario gerakan mahasiswa dan massa yang sudah pasti direncanakan jauh-jauh hari oleh Kelompok Serigala Jahat, seolah tidak mampu dideteksi oleh aparat intelijen negara.

Ada apa atau apa ada...??

Dalam suatu kesempatan kepada orang terdekatnya Presiden Jokowi pernah bicara :

Saya ini apa sih, di DPR gak punya teman, saya juga bukan orang partai.

Saya kan cuma rakyat biasa yang bekerja untuk rakyat juga.

DPR bikin RUU, saya yang harus sahkan.

Saya diprotes, semua menekan, maka saya cuma bisa menunda agar digodog lebih baik.

Mana mungkin saya baca semua RUU ?

Saya bukan orang yang tahu semua hal, saya manusia biasa yang jauh dari sempurna.

Saya hanya ingin mewakafkan hidup saya untuk mengabdi kepada bangsa dan negara".

Secara jujur saya melihat dalam kondisi seperti ini, Presiden Jokowi seolah dibiarkan sendiri. Pertanyaannya, kemana suara pembelaan dari para Partai Pengusungnya ? Bukankah mereka dulu mendapatkan imbas positif kenaikan elektabilitas dengan membonceng nama besar Jokowi pada Pemilu 2019 lalu ? Apakah semua ini terjadi karena keinginan mereka kurang diakomodasi oleh Jokowi untuk mendapatkan jatah kursi di Kabinet Kerja Jilid II ?

Secara subyektif saya menduga keras hal itulah yang sedang terjadi.

Dalam keadaan yang silang sengkarut begini yang diperlukan dari seorang Jokowi adalah keteguhan hati untuk tegas mengambil sikap secara terukur. Tapi betapapun ruwetnya masalah yang sedang terjadi, benang kusut ini masih bisa diurai satu persatu. Kuncinya Presiden Jokowi harus tenang, tegar dan fokus mengatasi gejolak politik ini.

Presiden Jokowi harus yakin bahwa posisi beliau secara konstitusional sangat kuat. Dari semua aspek dan parameter yang saya hitung cermat, hampir mustahil Kelompok Serigala Jahat itu mampu menjegal Kepresidenan Jokowi.

Dan satu hal yang penting Presiden Jokowi harus berbesar hati bahwa secara obyektif mayoritas rakyat, TNI dan Polri saat ini solid berdiri kokoh melindungi  Presiden Republik Indonesia yang sah, dan yang terpenting juga kita semua harus yakin dan mensugesti diri bahwa Jokowi adalah kehendak terbaik Tuhan kepada bangsa Indonesia.

Siapapun tidak ada yang mampu melawan kuasa Tuhan, apalagi hanya sekelas Kelompok Serigala Jahat pengganggu kedamaian negeri.
Percaya kan ?

Salam SATU Indonesia
26.09.2019

Selasa, 24 September 2019

MENJELANG PELANTIKAN JOKOWIDODO DI GEMPUR OLEH ANTEK ANTEK KILAFAH DAN KADAL GURUN

PRESIDEN JOKOWI DIGEMPUR..?

 29 HARI menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, berbagai skenario busuk dimatangkan oleh sejumlah pihak guna membatalkannya.. Berbagai isu ditumpangkan sbg pemicunya.

 Mulai dari isu kebakaran lahan dan hutan, isu Papua, isu kecurangan Pilpres, isu keretakan koalisi pendukung Jokowi, isu revisi UU KPK, RUU KUHP, RUU Pemasyarakatan, isu Jokowi tak layak sbg putera reformasi, isu kekecewaan partai koalisi dengan sikap keras kepala Jokowi dlm menentukan kabinetnya, dan isu klasik Jokowi antek asing dan aseng..

Akal sehat dan obyektifitas pun direduksi sedemikian rupa, seolah-olah masy Indonesia adl kumpulan manusia bodoh dan miskin logika dan akal sehat.. Framming dan propaganda digaungkan oleh sejumlah elite dan LSM plus media partisan, yg kenikmatan cuan yg selama ini mereka geregoti tergerus habis oleh langkah2 strategis Jokowi dlm menuntaskan tugasnya menata Indonesia modern..

Sungguh ironis memang.. Stigma bhw karakter manusia Indonesia adl karakter mental negara dan rakyat terjajah negara2 imperialisme, seakan melekat kpd kita.. Benar kata Bung Karno, " perjuanganku melawan dan mengusir penjajah gak seberat tugas kalian wahai pemimpin penggantiku. Karena saatnya nanti, kalian akan melawan rakyat mu sendiri, yg miskin akal sehat untuk membangun Indonesia..".

Kekayaan Indonesia yg luar biasa besarnya ini, memang tidak mudah u dikelola sebaik2nya untuk kepentingan sebesar2nya rakyat. Nafsu berkuasa untuk menggerus kekayaan alam tsb, tak bisa dihindari sering menggoda elite karbitan dan anasionaslime, untuk menghalalkan segala cara.

Titah Tuhan yg menghadirkan Jokowi sbg pemimpin rakyat pun, akan dianggap batu penghalang dan harus disingkirkan, tatkala menutup kran2 finansial mereka, yg selama ini hidup nyaman dari eksploitasi kekayaan Indonesia u kepentingan dirinya sendiri atau kelompoknya..

Merekapun kini seolah kembali bersatu padu menolak hadirnya pemimpin nasional, yg dilabel sbg tokoh penghalang ambisi2 sesat mereka.. Narasi semua adalah salah Jokowi disebarkan kembali, tak ubahnya seperti kampanye hitam yg pernah beredar saat Pilpres paling brutal baru lalu, yg tercatat sepanjang reformasi berjalan. Kambing betina bunting sekandang padahal tdk ada kambing pejantan di dlm kandangyanpun kini layak dituduhkan sbg, itu semua adalah karena salah Jokowi.. Miriiiss...!!!

***+++***

Tragedi matinya akal sehat sedang melanda Indonesia...

Bagi saya, fenomena ini sungguh tragis.. Disaat Elon Musk bersama SpaceX dan Tesla nya sdg berambisi membuat revolusi betapa hebatnya kecerdasan buatan bangsa Amerika dgn proyek Mars dan mobil listriknya, disaat teknokrat China sdg berjuang merilis produk 5G nya guna mengefisienkan mobilitas jaringan internet dunia, disaat Vietnam sdg bergairah menjadikan negaranya sbg destinasi investasi besar2an seluruh negara, disaat Uni Eropa kompak bersatu mengatasi krsis ekonomi mereka secara terencana dan terukur, Jokowi justru sdg tertatih tatih menata Indonesia yg sdg digandrungi oleh euforia demokrasi yg salah, yg rela menusuk, menikam dari belakang serta merobek-robek hasil kerja nyata yg sdh dicapainya..

 Anomali peradaban di Indonesia seperti skrg ini, sgt kontradiksi dgn kenyataan demografi mayoritas penduduknya yg mayoritas Islam..perilaku2 luhur sbg Islami itu sendiri justru tdk nampak, tenggelam oleh aneka rupa simbol2 Islam saja. Bagi mereka Islam tak lbh hanya sbuah alat justifikasi u membentengi kebodohan akal mereka.

Julukan2 keluhuran manusia Indonesia yg santun adi luhur dgn budaya perilaku yg tinggi, kini seolah sirna.. Ditelan kerakusan ambisi kekuasaan dan uang yg tiada terkira.. Yg elite memanfaatkan jaringannya u memojokkan Jokowi, yg hanya pembenci dan bukan elite berlagak seorang akademisi yg paham situasi padahal hanya krn ikut2an semata dan kosong secara substansi namun nyaring berteori tanpa mengerti..

***+++***

Gempuran dami gempuran kpd Jokowi, dari yg halus hingga sgt kasar sekalipun, kini terus dirilis kehadapan publik. Kontinuitas gerakan semua salah Jokowi harus dipacu hingga 29 hari ke depan. Mereka membutakan literasi bhw Jokowi sdh final sbg Presiden terpilih dan sudah tuntas sesuai keputusan MK dan KPU Pusat.. Aktivitas penggalangan aksi dimna-mana dilakukan, dgn melibatkan massa2 bayaran yg sdh menjadi tradisi mudah dilakukan. Buzzer dan corong pemantik kontroversi opinipun, sdh bekerja maksimal di media sosial, menyematkan pesan Jokowi akan gagal dilantik jika tdk memenuhi selera dan kepentingan mereka.. Bak sebuah topeng, mereka meracik opini seolah-olah semuanya atas nama demokrasi, atas nama sebuah kebenaran yg mereka rumuskan sendiri..

Ciutkah nyali Jokowi..? Benerkah Jokowi adl pejuang dan pemimpin rakyat tanpa kawan dan pendukung militan di segenap aspek lintas profesi anak bangsa..?

Jawabannya tentu tidak. 100% saya yakin Jokowi disayangi oleh rekan2 nya sesama politisi pejuang. 86 juta pemilihnya yg sgt rasional akan tetap berada di garda terdepan u menjaga sang pemimpin rakyat sejati ini..

Biarlah Jokowi menyikapi semua anomali ini dgn ketinggian akal budinya.. blio pasti tahu dan bahkan lbh ditel soal ranjau2 yg sengaja ditebar oleh para sengkuni dan pembencinya, dibanding kita2 yg awam. Tugas kita adl berjuang bersuara kritis dan nyaring, guna meluruskan kesesatan informasi dan opini yg dihembuskan..

Kawal dan jaga rapat benalu2 yg bertebaran di media sosial!!!

Militansi cebongers negara +62 makin terasah dan bergairah nalurinya, ketika bagindanya yg halus budi pekerti, dirongrong oleh sejuta kepalsuan informasi...

Saya melawan siapapun yg berniat mengganggu keputusan mayoritas rakyat Indonesia, untuk pelantikan 21 Okt 2019 nanti.

Budhius MP
 Just a nobody

Sabtu, 21 September 2019

YANG PALING ISLAMI BAGI PENGIKUT RADIKALISME HANYA LUARNYA SAJA

"MENOLONG AGAMA ALLAH"
Sekarang ini kita dihadapkan pada zaman, dimana yg diambil dan dipakai dari agama hanyalah simbol-simbolnya saja. Kulitnya diambil isinya dibuang. Bahwa kalau sudah berpakaian syar'i, sudah memakai kerudung sudah beragama. Kalau sudah membawa bendera yg bertuliskan kalimat tauhid sudah beragama, sudah menolong agama Allah.

Agama hanya dijadikan alat untuk pencitraan. Memoles diri menutupi bobroknya moral, rusaknya akhlak dan rendahnya adab.

Bagi orang-orang yg fanatik beragama, mabuk agama..Akan menilai, bahwa foto pertama, gerombolan orang yg berpakaian syar'i yg membentangkan bendera bertuliskan kalimat tauhid adalah para wanita soleha ahli surga, karena sudah menolong agama Allah.

Sedangkan foto ke dua adalah orang kafir tak beragama..Calon penghuni neraka. Karena dari pakaiannya saja tidak terlihat ada simbol agama.

Jika anda beragama hanya pada sebatas simbol-simbolnya saja, sebatas kulitnya saja, maka anda akan terjebak pada pola pikir yg sama dengan cara berfikir orang-orang yg fanatik beragama dan mabuk agama, barisan kadal gurun. Anda akan memahami bahwa foto pertama itulah yg menolong agama Allah.

Tetapi jika anda beragama dengan kaffah, maka anda akan melihat bahwa agama letaknya bukan pada pakaian dan simbol-simbol yg dikenakan.. Agama ada pada perilaku, sikap dan perbuatan manusianya.

Anda akan jernih melihat, bahwa foto pertama adalah gerombolan orang yg tidak beragama, tidak menolong agama Allah. Mereka menolong setan yg bersemayam di dalam hatinya di dalam jiwanya.. Memberi celah kepada setan untuk menguasai nafsunya. Sebab hanya raga mereka yg beragama, jiwanya dibiarkan kering tidak tersentuh agama, dibiarkan kafir tidak beragama.

Sedangkan foto ke dua, dialah orang yg menolong agama Allah.. Menyelamatkan makhluk ciptaan Allah. Membawa rahmat bagi alam semesta,walau ia tidak membawa simbol-simbol agama..Ia menghidupkan agama di dalam hatinya di dalam jiwanya, bukan di dalam simbol-simbolnya. Raganya bergerak, berperilaku, bersikap  dan berbuat baik sesuai dengan kebaikan hatinya,kebaikan jiwanya.

Raga hanyalah wadah jiwa.. Jika jiwanya baik maka raga akan ikut baik. Raga akan hancur lebur kembali menjadi tanah, sedangkan jiwa akan kekal kembali kepada Tuhannya. Mempertanggung jawabkan semua perbuatannya..

“Wahai jiwa yang tenang! (27), Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang ridha dan diridhai-Nya (28). Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hambak-Ku (29), dan masuklah ke dalam surga-Ku (30).”
(Al-Fajr 27-30)

Senin, 16 September 2019

CACATAN KEBUSUKAN OKNUM OKNUM KPK

CATATAN KEBUSUKAN KPK, SILAHKAN DIBANTAH !!!

Awal kebusukan KPK dimulai dari Abraham Samad yang bernafsu ingin menjadi Cawapres pendamping Jokowi. Waktu itu PDI Perjuangan sudah memutuskan bahwa Jokowi akan maju sebagai Capres, tetapi posisi Cawapres masih kosong.

Abraham Samad sebagai ketua KPK, berkali-kali bertemu Hasto Kristianto, Sekjen PDIP, yang pada intinya melobi posisi Cawapres. Dan dalam suatu pertemuan, di Jogja, Somad dan perantaranya menyusun skenario agar bisa bertemu Jokowi, dan mengacaukan agar pertemuan tersebut tidak sengaja.

Mungkin Samad dan orangnya itu ingin ikut rapat Jokowi JK yang tak sengaja bertemu di bandara beberapa hari sebelumnya. Hasto pun menyetujui dengan hal itu dan menyampaikan laporan rapatnya dengan Jokowi.

3 Mei 2014. Samad benar-benar bertemu Jokowi di bandara. “Saya dari UGM, kuliah pemberantasan korupsi. Tuhan yang mempertemukan, ”kata Abraham Samad.

Namun pada akhirnya Samad gagal jadi Cawapres, karena Jokowi dan PDIP menyetujui untuk memilih JK.

Untuk yang mengirim pesan pada Samad, buat kaget karena Samad sudah tahu duluan. Tahu dari mana? Ternyata Samad menyadap percakapan beberapa elite PDIP. Dan bahkan Samad menuduh bahwa yg menyebabkan dia gagal jadi Cawapres adalah Budi Gunawan.

Samad bukan hanya mengubah kode etik, tetapi juga menyalahgunakan fasilitas penyadapan untuk kepentingan pribadinya. Namun cerita ini masih panjang. Ketika Jokowi terpilih sebagai Presiden, KPK di bawah Samad kembali membuat onar.

Draft calon menteri yang disodorkan oleh Jokowi pada KPK, banyak yang dicoret. Lalu ke media, KPK mengklaim nama-nama yang di stabilo merah pasti akan diambil, jadi tak bisa dipilih sebagai menteri.

Menurut informan Seword, sebenarnya Megawati sempat menasehati agar tidak terlalu takut pada KPK. Karena KPK juga manusia biasa. Selain itu, klaim yang mereka tuliskan juga belum ada bukti yang kuat. Tak ada bukti nama-nama yang mereka coret sedang terlibat kasus.

Salah satu contoh yang sangat dilematis adalah posisi Menteri ESDM. Saat itu ada 4 kandidat. Dan KPK mencoret 3 nama, menyisakan Sudirman Said. Jokowi tak punya pilihan lain dan memilih Sudirman Said sebagai Menteri ESDM waktu itu.

Seperti yang kita ketahui, Sudirman berkata terlibat dengan Setya Novanto dan Freeport terkait pembahasan saham dan ijin ekspor. Kasus ini dikenal dengan judul "Papa Minta Saham."

Memang Sudirman mengatakan waktu itu dicitrakan baik, karena dia yang berbicara tentang ini kepada publik dan melaporkan Setnov ke MKD. Tapi tak lama kemudian, Presiden Jokowi membalikkan memecatnya, menggantinya dengan Arcandra.

Bagaimana kita berbicara, sepertinya percakapan yang tersebar ke masyarakat itu bukan percakapan pertama. Dan itu artinya, Sudirman mengatakan sebenarnya terlibat dalam kongkalikong saham Freeport dan ijin ekspor, di bawah otoritas dia. Ya gimana, menterinya sendiri ikut lobi-lobi?

Hari ini kita bisa melihat Sudirman Said berada di mana? Kubu lawan. Ya karena sudah tak akan punya tempat di kubu Jokowi. Cerita ini sudah jadi pengetahuan umum di elite.

Yang saya tahu hanya cerita Sudirman Said. Informan Seword tidak melanjutkan cerita dan nama-nama lain. Hanya sekilas mengutip. Meski kemudian mereka menjadi biang kerok, aku tak mau disebut namanya.

Tak cukup sampai di situ, saat Presiden mengajukan Budi Gunawan sebagai calon Kapolri, KPK langsung menetapkan BG sebagai tersangka. Lagi-lagi tanpa bukti.

Kita ingat ini adalah jebakan luar biasa dari KPK, lembaga yang mempertimbangkan paling suci dan berintegritas waktu itu. Jokowi pun akhirnya memilih jalan yang tenang, tanpa ribut-ribut. BG batal jadi Kapolri. Dan akhirnya Kapolri dijabat oleh Tito Karnavian, sosok di luar prediksi semua orang.

Lalu kemarin, muncul pengakuan dari Niko Panji Tirtayasa (video saksi palsu KPK yg saya posting kemarin), yang pada intinya dia dibayar KPK untuk memberikan jawaban palsu. Niko bercerita diancam oleh Novel Baswedan akan dipenjarakan jika tidak diikuti arahan Abraham Samad dan Bambang Widjoyanto.

Dalam video pengakuannya, Niko menunjukkan bukti transfer dari pihak KPK selama beberapa kali.

Bagaimana pun banyak yang tahu bahwa KPK dapat mengumpulkan manusia suci, tetapi ada juga yang skeptis dan bertanya mengapa baru bicara sekarang? Setelah duitnya habis.

Jika pertanyaan itu ditanyakan pada saya, pertanyaan adalah momentum. Jika Niko berbicara beberapa tahun yang lalu, saat citra KPK sedang bagus-bagusnya, siapa yang akan percaya? Tak akan ada yang merespons. Bahkan bisa dituntut balik dan menyatakan mendekam di penjara, tentu saja dengan bantuan saksi-saksi palsu KPK lainnya.

Kalian boleh tidak percaya dengan cerita-cerita di atas. Tapi cerita ini sudah terlanjur kita ketahui bersama. Lalu faktanya, tak pernah ada langkah hukum yang diajukan oleh Abraham Samad untuk membantahnya. Padahal yang diungkapkan publik ini adalah Hasto Kristianto. Orangnya jelas.

Pun dengan persetujuan Niko Panji Tirtayasa. Kalau memang itu fitnah terhadap Novel Baswedan, Abraham Samad dan Bambang Widjoyanto, dibantah melalui proses hukum. Namanya jelas, orangnya juga jelas. Seharusnya ini memudahkan mereka.

Tapi ya kita tahu. KPK tak akan berani melaporkan dan menindaknya. Entah karena mereka tahu akan kalah, atau sadar bahwa mereka memang sebusuk itu.

Catatan ini penting untuk diketahui oleh orang-orang yang menolak adanya Dewan Pengawas di KPK. Sejarah telah mengembalikan ada yang membantah, ada yang menerbitkan wewenang.

Itu semua karena mereka memerlukan tak ada yang membantah dan tak ada yang tahu apa yang mereka lakukan selama ini. Merasa publik selalu mendukung dan di pihak mereka. Suka-suka melakukan penyadapan, bebas aktif menjalin komunikasi Politik dengan Pimpinan Partai. Begitulah kura-kura. https://bit.ly/2knH1DW

Sabtu, 07 September 2019

Mobil ESMK yang dituduh mobil cina oleh kaum kampret aliran kuda nil

MOBIL KARYA ANAK BANGSA YG BUKAN MOBIL NASIONAL

Kebetulan sy kerja di perusahaan otomotif. Paling enggak secara awam sy tahu sedikit ttg otomotif, baik roda dua maupun roda empat era orba dan era skrg, sebagai jawaban atas TUDUHAN GANTI LABEL MOBIL CINA MENJADI MOBIL ESEMKA.

Pada masa orba, ada dikeluarkan Inpres Nomor 2 Tahun 1996, yg mewajibkan kementrian keuangan, perindustrian & perdagangan, juga Menteri Negara Penggerak Dana Investasi/Ketua Badan Koordinasi Penanaman modal agar secepatnya mewujudkan industri mobil nasional. Dan ditunjuklah PT TIMOR PUTRA NASIONAL yg dimiliki Tommy sbg pionir pembuatan mobnas tsb.

Gak ada tuh yg nyinyirin pembuatan mobnas kala itu meski projek pesar tsb menggunakan dana modal dari APBN dan keuntungannya masuk kantong keluarga Cendana.

Sebelum Timor, sebenarnya ada mobil karya pak BJ Habibie, yg diberi nama MALEO, tapi gak disupport pemerintah saat itu, malah fokus ke MOBIL TIMOR yg produknya bukan hasil karya anak bangsa INDONESIA melainkan anak bangsa KOREA. Tommy bekerja sama dengan Kia Motors, produsen mobil asal Korea Selatan untuk membuat mobil TIMOR yg pertama kali diluncurkan Tahun 96.

Di tahun-tahun awal, mobil Timor dibuat sepenuhnya completely build up (CBU) di Korea Selatan, lalu diimpor secara utuh ke Indonesia.

Dari Asian Storm: The Economic Crisis Examined, Philippe Ries menulis: "Karena fasilitas perakitan yang belum siap, generasi pertama dari mobil nasional dibuat di Korea Selatan."

Nah... beda dengan kebijakan Esemka bu pak pret... esemka TIDAK MENGGUNAKAN MODAL DARI APBN, melainkan memberdayakan perusahaan dalam negri yg memang kompeten utk membuat perakitan MOBIL. Hanya ada satu jenis parts yg asalnya dr LN sebagaimana seluruh motor dan mobil swasta di Indonesia yg terikat oleh lisensi pemegang Saham dan merk internasional.

ESEMKA ini asli merek Indonesia bu pak pret... tapi bukan mobil nasional.  Perakitannya pun murni di Indonesia. Kalau mobil Timor, ngerakitnya aja di Korea. Tapi dijualnya di Indonesia dan ditempeli merk TIMOR.

PT Timor Putra Nasional mendapatkan hak istimewa yang luar biasa berupa pembebasan pajak barang mewah sebesar 60 persen, shg bisa menjual Mobil Timor dg harga SETENGAH DARI MOBIL SWASTA.

Bisnis anak cendana itu jelas2 punya niat ingin MEMBANTAI PERUSAHAAN2 OTOMOTIF SWASTA KALA ITU. Namun, siapa yg berani melawan? Mau makin terpuruk loe!

Ketika cendana sudah bilang MINGGIR! Maka semua harus memberi jalan tanpa kecuali. Yg gak mau minggir akan dipinggirkan secara PAKSA! Banyak pengusaha2 otomotif yg dipinggirkan sampai hampir bangkrut kala itu. Sebelum akhirnya menerima saja semua kemauan pemerintah, yg 2 tahun setelahnya, akhirmya dipaksa mundur juga oleh rakyat ketika kiris 98.

Merk Esemka murni buatan anak SMK dan sang guru yg mendapat apresiasi pak walikota, dan berhasil diproduksi oleh pabrik swasta ketika sang walikota menjadi PRESIDEN. Permodalan Esemka tak ada campur tangan APBN, ataupun PIHAK ASING. Produk esemka akan ikut bersaing dg merk2 mobil swasta lainnya SECARA SEHAT.

Tudingan bahwa ESEMKA hanya ganti label dari mobil Cina, jelas itu FITNAH. Secara, perakitannya di dalam negri, bodi dan mesinnya buatan dalam negri dg total local contain 80%, awal yg sangat bagus buat kendaraan baru buatan anak bangsa.

Kalau dibandingkan dg produk mobnas malaysia, Proton.... mesinnya saja dibuat di Eropa, hanya perakitannya di Malaysia, lalu di claim sbg mobil nasional yg pabriknya berbentuk BUMN sebelum akhirmya dibeli sahamnya oleh Cina sebesar 42%.

Lalu apakah orang Malaysia berani bilang Proton cuma ganti LABEL dari mobil eropa, atau Proton itu baunya bau Cina krn sahamnya 42% milik Cina? ENGGAK..!! Rakyat Malaysia sgt bangga dg Proton.

Di negara2 lain ketika ada MOBNAS berdiri, rakyatnya begitu BANGGA. Mau mesinnya dr eropa kek, jepang kek, india kek, afrika kek...Cina kek... SEBAB MEREKA CINTA TANAH AIR, MEREKA SANGAT BANGGA MAMPU MEMBUAT PRODUK NASIONAL YANG AKAN MENDONGKRAK NEGARANYA MENJADI NEGARA MAJU. Bahkan mereka gak peduli kalo harus mengklaim budaya bangsa lain sbg budayanya. Itulah sejatinya anak bangsa. Yg rela berkorban demi marwah negaranya.

Berbeda dg orang Indonesia khususnya kaum kmpret. Mereka sangat FASIH MENGHINA PRESIDEN NYA DG KATA2 KEJI DAN BIADAB ketika ada sebuah kebanggaan nasional di munculkan ditengah2 pasar global. Hatinya yg sudah kadung berlumut sebutek kali item, tak mau mengakui apalagi ikut bangga.

Pak Jokowi hanya mendukung ada mobil KARYA ANAK BANGSA utk diproduksi secara massal, agar meningkatkan perekonomian bangsa dg produk2 lokal. Namun malah di fitnah dg berbagai isu juga hinaan yg tiada henti sejak 2012 lalu. Beliau gak masuk jajaran komisaris atau direktur di esemka apalagi anak2nya. HANYA MENDUKUNG... !!!! Kok malah difitnah?

Presiden sendiri dihina
Budaya sendiri dilecehkan
Produk sendiri dienyek
Malah sukanya minum kencing onta produk aseng!!
SITU WARAS?

💋
Dije

Minggu, 01 September 2019

HIJRAH SUFI DAN HIJARAH TAFKIRI TREND HIJRAH SAAT INI

Hijrah Sufi Vs Hijrah Takfiri

Ada dua bentuk hijrah yang dikenal saat ini: hijrah ala kaum takfiri dan hijrah ala kaum sufi.

Lantas apa perbedaan keduanya?

Hijrah ala kaum takfiri setelah mengaku hijrah malah sibuk mencari dan menghakimi kesalahan orang lain. Cara menutupi masa lalunya yang gelap dengan menuding kegelapan di hidup orang lain. Dia ingin dianggap suci dengan memberikan label kotor orang lain.

Kata pepatah kita: dia ingin dianggap tinggi dengan menginjak orang lain.

Saya kira, ini gejala umum tren hijrah saat ini, khususnya di kawasan perkotaan, di dunia medsos, kalangan seleb yang salah asuhan. Konsep hijrah yang mereka anut berasal dari asuhan kelompok ekstrim dan radikal yang mudah mengkafirkan.

Agama bagi kelompok ini seperti teropong yang digunakan untuk mengamati, memeriksa dan mencari kesalahan orang lain.

Sedangkan hijrah ala kaum sufi adalah hijrah untuk terus memeriksa, mencari, mengamati dan berhati-hati pada kesalahan diri sendiri. Hal ini merupakan implementasi dari Sabda Nabi Saw: thuba liman syaghalahu aybuhu an 'uyubin nas (Beruntunglah bagi orang yang disibukkan dengan mewaspadai keburukannya daripada disebutkan mencari keburukan orang lain).

Konsep ini juga dikenal dengan istilah muhasabah (introspeksi diri), yang berasal ucapan Sayyidina Umar Ra: hasibu amfusakum qabla antuhasabu (evaluasi dirimu sebelum nanti kamu akan dievaluasi).

Dalam dunia sufi, hijrah itu diumpamakan seperti pendakian panjang yang melewati anak-anak tangga yang disebut "maqam" yang setiap tahapan ini akan melahirkan rasa dan kondisi spiritual yang disebut "ahwal".

Anak tanggap pertama (maqam) adalah taubat. Setelah seseorang bertaubat bukan langsung merasa hebat dan menuding orang lain bejat, tapi dia terus mengurusi dirinya sendiri, agar naik ke anak-anak tangga selanjutnya: zuhud, sabar, syukur, dst Di sepanjang pendakian anak-anak tangga itu yang bersifat usaha manusiawi, Allah Swt akan menganugerahkan rasa spiritual yang disebut "ahwal".

Artinya alih-alih sibuk mencari keburukan orang lain, setiap kondisi dan rasa spiritual itu terus menuntut seseorang untuk terus mendaki sehingga mengalami "mi'raj spiritual".

Bagi kalangan ini agama bukan teropong tapi menjadi cermin yang memungkinkan kita untuk terus memeriksa, mengamati, mencari dan menyempurnakan diri kita sendiri.

Wallahu A'lam

Mohamad Guntur Romli
gunromli.com
 http://www.gunromli.com/2019/09/hijrah-sufi-vs-hijrah-takfiri/