Sabtu, 27 April 2019

SIAPA MENTERI JOKOWIDODO PEREODE 2019 -2024 YANG KAMU USULKAN.

Menteri Jokowidodo dan Ma'ruf Amin Usulan masyarakat luas.
Masyarakat indonesia terbanyak berdasarkan lembaga surve qoick count menginginkan bapak IR.Jokowidodo dan Ma'ruf Amin menjadi pemenang Presiden dan Wakil presiden Indonesia pereode 2019 -2024.Bila kedua tokoh ini nanti di lantik presiden dan wakil Presiden,maka masyarakat luas menginginkan menteri menterinya kridibel,kerja keras,bisa kerja sama,Jujur dan bersih dan yang paling pokok jauh dari kaum Radikal serta cinta NKRI,Pancasilais,serta memgamalkan UUD dengan baik.
Dari syarat tersebut diatas maka pandangam saya Kabinet Kerja saat ini ada beberapa menteri yang perlu di pertahankan.
1.Srimulyani
2.Susi Puji Astuty
3.Pramono Anung
4.Jonan dan wakilnya
5.Retno Marsudi
6.Wiranto
7.Luhut Binsar Panjaitan
8.Moldoko
9.Basuki
Serta menteri menteri baru dari koalisi partai maupon relawan yang kompeten di bidangnya masing masing.
Saya mengajak para pembaca untuk memberikan usulannya siapa calon menteri itu silahkan komen secara lengkap biar nantinya dapat di pertimbangkan oleh Bapak Jokowidodo dan Ma'ruf Amin.

Jumat, 26 April 2019

Guru besar Hukum pidana Romli mengatakan Perbuatan itu bisa dikatagorilan Makar

#SIMAK #BAIK2YA...! Biar tambah pinter!

..."Saya imbau kepada penasihat-penasihat hukum 02, ingatkan kepada pihak Prabowo dan pihak Sandiaga Uno bahwa ada hukum di negeri ini! ... "

Saya dosen FH Unpad (Universitas Padjajaran) sejak 1973 sekarang usia 75 tahun sangat prihatin jika ahli-ahli hukum tidak memberikan atau tidak berani memberikan advis sesuai keahliannya hanya karena lebih mementingkan kemenangan daripada tegaknya hukum. ...

Pernyataan paslon 02 bahwa yang bersangkutan menang dan mendeklarasi presiden dan wakil presiden RI yang sah sebelum dinyatakan hasil pemilu tanggal 22 Mei yang akan datang telah melanggar konstitusi UUD 1945 pasal 22 E ayat (5), pasal 280 ayat (2) UU Pemilu dan pasal 107 KUHP...

Pasal 22 E ayat (5) berbunyi : Pemilihan umum diselenggarakan oleh suatu komisi pemilihan umum yang bersifat nasional, tetap, dan mandiri.

Pasal 280 ayat (2) UU Pemilu berbunyi:
Pelaksana, peserta, dan tim kampanye dilarang melakukan kegiatan yang membahayakan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia; menghina seseorang, agama, suku, ras, golongan, calon, dan atau Peserta Pemilu yang lain.

Adapun pasal 107 berbunyi sebagai berikut :
(1) Makar dengan maksud untuk menggulingkan pemerintah, diancam dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun.
(2) Para pemimpin dan pengatur makar tersebut dalam ayat 1, diancam dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara sementara paling lama dua puluh tahun.

Romli juga menyarankan pihak kubu 02 untuk bersabar dan menunggu pengumuman dan penetapan resmi dari KPU yang dijadwalkan pada 22 Mei 2019. Sembari menunggu pengumuman dan penetapannya, Romli menyarankan agar mengumpulkan semua bukti pelanggaran yang terjadi.

"Jika ada kecurangan bawa saja bukti-bukti tersebut ke Polri atau ke Bawaslu dan minta segera diproses," kata Romli sembari berharap agar tidak mengerahkan massa (people power) yang berpotensi menimbulkan keonaran dan mengganggu stabilitas.

Prof. DR. Romli Atmasasmita SH

Kamis, 25 April 2019

BAHAYA HTI

KENAPA HTI TIDAK MAU ADA DIBELAKANG JOKOWI ?

Hizbut thahrir dan Ikhwanul Muslimin mempunyai konsep global yang sama yaitu negara khilafah dan syariah.

Meski begitu, mereka punya pandangan yang berbeda tentang sistem kekhalifahan. Kalau Ikhwanul Muslimin - di Indonesia didentikkan dengan PKS - menggapai tujuan jangka panjangnya melalui gerakan politik, Hizbut Thahrir sebenarnya anti terhadap sistem politik terutama di negara demokrasi.

Demokrasi menurut Hizbut Thahrir adalah produk haram, begitu juga turunannya seperti Pemilu. Jadi, selama ini Hizbut Thahrir Indonesia selalu golput karena buat mereka mencoblos itu bagian dari mengakui sistem thogut.

Khusus di negeri ini, Hizbut Thahrir yang memakai nama Indonesia di belakangnya, selalu menginginkan perang saudara terjadi supaya mereka bisa mengambil alih sistem dan menerapkan konsep khilafah versi mereka.

Pola yang sama di setiap negara adalah mereka menyusup melalui jalur pendidikan, terutama kalangan dunia pendidikan tinggi.

Dengan menguasai Perguruan Tinggi, terutama yang negeri, HTI menguasai juga beasiswa. Dengan beasiswa ini juga mereka melakukan kaderisasi dengan mengambil siswa pintar lulusan SMA dan diberikan fasilitas termasuk disekolahkan di luar negeri.

Pola yang sama yang dilakukan Ikhwanul Muslimin juga.

Kader-kader mereka yang sudah jadi, kemudian disusupkan ke elemen strategis pemerintahan, seperti aparatur negara sipil, kementrian sampai militer.

Diluar itu, HTI membangun ormas-ormas baru yang berbau keagamaan. Pokoknya namanya ada bau-bau Islamnya. Untuk apa ? Tentu untuk menjaring umat. Umat berfungsi selain sebagai donatur tetap pergerakan, juga sebagai persiapan untuk mobilisasi massa jika waktunya siap.

Bisa diartikan bahwa ormas-ormas radikal itu sebagai otot, HTI adalah otaknya.

Dengan konsep "gerakan umat" inilah mereka melegitimasi banyak hal, termasuk melegitimasi orang yang hendak mereka jadikan "kuda tunggangan". Salah satunya melalui konsep ijtimak ulama itu.

Ciri kader pemimpin yang mereka sasar adalah ambisius, delusional, arogan, megalomania dan temperamental. Dalam arti sederhana, mereka sedang menciptakan diktator baru demi kepentingan mereka.

Calon pemimpin seperti ini kemudian didukung oleh "umat" yang sudah dibangun HTI melalui ormas-ormas yang mereka buat tadi, sehingga terjadi simbiosis mutualisma diantara mereka.

Elemen penting HTI yang lain adalah militer. Di militer pun mereka mencari pemimpin dengan model yang sama, yang ambisi menguasai negeri ini. Pemberontakan dan kudeta di banyak negara oleh HTI, selalu dengan pola yang sama seperti ini, makanya Hizbut Thahrir dianggap berbahaya dan dilarang di 20 negara.

Jika kekuatan ini digabungkan, terutama umat dan militer, maka proses kudetapun akan dijalankan, tinggal bagaimana caranya. Salah satunya dengan memanfaatkan sistem politik yang terpolarisasi tajam seperti sekarang yang terjadi di Indonesia.

Adu domba, perang saudara, kemudian kudeta. Hizbut Thahrir akan muncul sebagai pahlawan dan mengusung sistem khilafah di puing-puing demokrasi yang gagal.

Pertanyaannya, kenapa HTI tidak bisa berada di belakang Jokowi ?

Pertama, karena Jokowi bukan pemimpin dengan tipikal yang mereka harapkan. Jokowi tidak ambisius apalagi megalomania. Orang seperti ini sulit diatur apalagi dihasut.

Kedua, ideologi keagamaan Jokowi sangat Nahdlatul Ulama, yang lebih mengutamakan politik kebangsaan daripada politik praktis. NU ini musuh ideologis HTI, mereka seperti air dan minyak, saling bertentangan. Begitu juga NU dan PKS.

Ketiga, Jokowi membangun ekonomi Indonesia. Sistem HTI baru bisa diterapkan di masyarakat bodoh dan miskin. Jadi ketika pendidikan dan kesejahteraan masyarakat bagus, maka sistem itu akan punah dengan sendirinya. Ini yang tidak bisa diterima mereka.

Kalau melihat apa yang terjadi dengan ngototnya Prabowo menjadi Presiden, maka kita akhirnya paham bahwa mesin-mesin HTI bekerja untuk membenturkan bangsa. Cara yang terbaik memang adalah dengan mentertawakan mereka, karena kita sebenarnya tahu apa tujuan jangka panjang mereka.

Jadi, kalau ada teman yang bermutasi jadi kampret, terus dia marah-marah karena merasa dicurangi di Pilpres ini, tolong jangan dibenci.

Peluk dia, kasih dia semangat, kalau perlu usap kepalanya, rangkul pundaknya, dan bisikkan lirih di telinganya..

"Kalah ni yeeee..."

Seruput...

Denny Siregar

BPN terbongkar bohongnya,mereka sengaja membuat kegaduhan

TERBONGKAR!
Kebohongan BPN Prabowo-Sandi.
________________________

Sisir Data C1, War Room TKN Bongkar Kebohongan Data BPN
21 Apr. 2019 21:05

mediaindonesia.com
Author

War Room merupakan pusat penghitungan suara riil Pemilu serentak 2019 yang dilakukan TKN berdasarkan hasil foto Formulir C1

WAKIL Direktur Saksi Lukman Edi mengungkapkan pihaknya telah menyisir data C1 yang diperoleh dari para saksi di TPS sekaligus mengupas data yang diungkap oleh Tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) yang mengklaim kemenangan 62% Prabowo dari real countnya.

"Datanya kami kupas, kami analisis dan ternyata kami menemukan seperti ini. Ada dua contoh, yakni Lampung dan Jakarta," tutur Lukman dalam konferensi persnya di Grand Melia Jakarta, Minggu (21/4).

Dari data Provinsi Lampung yang berdasarkan entry data war room yang sudah 50% menunjukkan kemenangan Jokowi sebesar 57,6% di Lampung sedangkan Prabowo Sandi hanya 42,33%. Angka tersebut sama dengan hasil hitung cepat Charta Politica (57,93%), SMRC (57,75%) dan LSI Deni JA (58,1%) di lampung itu sendiri.

"Kami kupas yang klaim 62%, ternyata di sana kami dibuat 40,91% dengan kemenangan paslon 02 sebesar 59,09%. Setelah kami lihat itu bohong, mereka hanya memasukkan 30 TPS saja di Lampung," tutur Lukman.

Hal serupa juga terjadi di DKI Jakarta, berdasarkan data TKN yang sudah hampir 40% entry data. Data tersebut menunjukkan nilai yang hampir sama dengan temuan real count KPU dan hitung cepat tiga lembaga survei.

Berdasarkan data tersbeut capres 01 unggul 55,4% dengan real count KPU 54,2% sedangkan pada dua lembaga survei lainnya 51,74% dan 51,9%. Sedangkan berdasarkan data dari BPN yang menyatakan menang di Jakarta setelah ditelisik hanya memasukkan data 300 TPS, ini menjadi kebohongan kedua BPN.

"Kami akan setiap hari mengeluarkan kebohongan-kebohongan ketika kami sudah entry data lebih dari 40%. Karena ketika sudah lebih dari 40% itu sudah stabil angka naik turunnya perolehan persentase kita. Paling dekat itu Bali dan Jatim kami akan rilis lagi kebohongan ketiga dan keempat serterusnya," pungkas Lukman.

Dia menjelaskan saat ini data yang sudah masuk mencapai 14,6% dari TPS. Data tersebut menurutnya sedikit lebih maju dari milik KPU yang baru 11,01%. Dari data tersebut posisi Jokowi-Amin terlihat 55,16% dan data KPU 54,8%.

"JAMIN, aplikasi yang kami buat untuk melakukan koreksi terhadap C1 di seluruh Indonesia. Visinya H+1, sama dengan KPU H+5, sudah 100% tapi ada kendala. Kendala kami dengan KPU sama, pemilu sekarang tak ada rekapitulasi tingkat desa. 2014 entry sata C1 cepat karena umumnya lalukan entry di tingkat desa, bukan tingkat TPS. Hari ini di Kecamatan yang dimulai hari ini di seluruh Indonesia," jelas Lukman.

Oleh sebab itu menurutnya dalam satu hingga dua hari kedepan rekapitulasi kecamatan dapat selesai akan membuat percepatan dalam entry data dibandingkan saat ini yang berbasis TPS. Angka dari hasil yang diperolehnya menurut Lukman tidak berbeda jauh dengan hasil quick count yang dilakukan lima penyelenggara berbeda.

Koordinator IT Saksi Novamenjelaskan data data yang diperoleh tim di war room berasal dari seluruh saksi yang ada di TPS dari partai partai politik koalisi capres 01. Pihaknya meyakini para saksi tersebut memasukkan data yang lebih realible dibandingkan dengan para relawan karena berkomitmen dengan pihaknya.

Nova pun menilai pihaknya telah memiliki data lengkap dari mana C1 itu berasal, siapa yang bertugas, koordinatornya siapa dan semuanya dapat dihubungi langsung. Proses verifikasi berjenjang tetap dilakukan pihaknya untuk memastikan keakuratan data.

"Jadi kami memiliki data berdasarkan saksi partai di lapangan. Mereka sudah terdata by name dan by addres nya sehingga dapat lebih dipercaya, jika ada yang tidak benar bisa langsung kami kontak yang bersangkutan," terang Nova. (OL-7)

WASIT BOLA YANG LUCU SEKALI


Play back

Anda ingin tau bagaikana proses masa lalu itu.silahkan tonton sampai selesai.

Rabu, 24 April 2019

PRIMITIF BUELDING


Percil Ngambung sinden


INO PATIF dan KREATIF

Jokowidodo yang santun dan baik hati masih mau datang menemui mu wo

Melihat kelakuan Prabowo yang semakin parah membuat kita wajib bersyukur punya pemimpin negara yang baik dan bersahaja seperti Jokowi. Dengan kemenangan di depan mata, Jokowi sangat mampu mengangkat tumit dan dagunya tinggi-tinggi untuk membalas semua perlakukan buruk Prabowo dan gerombolannya, yang selama ini sudah sangat keterlaluan menyerang, menyakiti, menghina dan memfitnah Jokowi.

Tapi Jokowi tak mau melakukan itu. Jokowi tetap memegang teguh “rantai persahabatan” yang diucapkan Jokowi dalam pernyataan penutup di debat capres beberapa waktu yang lalu. Jokowi selaku pemegang kekuasaan tertinggi yang sah di negara ini justru mau merangkul Prabowo, seorang rakyat biasa tapi kelakuannya kurang ajar mengklaim dan mendeklarasikan dirinya sebagai presiden terpilih secara sepihak. Begitu nyata perbedaannya. Yang satu baik hati, yang satunya lagi tak tahu diri.

Dari semua kejadian ini saya bisa menarik kesimpulan. Keinginan Jokowi menemui Prabowo secepatnya adalah untuk menghindarkan Prabowo dari rasa malu yang berkepanjangan. Sebab dari sisi Prabowo sendiri memang sudah kepalang basah dengan semua “kegilaan” ini. Prabowo memang sudah dan sedang tersesat tak tahu arah jalan pulang akibat ambisinya sendiri.

Yang dapat menarik Prabowo pulang hanyalah rantai persahabatan yang masih diulurkan Jokowi hingga saat ini. Semoga Prabowo bisa segera menyadarinya. Sebelum semuanya terlambat menjadi kehancuran untuk dirinya sendiri. Sadarlah Pak Prabowo. Ini doaku setulus hati untukmu. Amin.

ANDIAN N MENYINDIR PRABOWO SAKITNYA TUH DISINI

Aktivis dari Perhimpunan Nasional Aktivis 98 (Pena 98), Adian Napitupulu mengatakan kalah pemilu kemudian menggerakkan orang itu bukan people power, tapi people ngambek. "People power bergerak bukan karena kalah Pemilu. People power karena ada kejahatan kepada rakyat. Kalau habis pemilu menggerakkan orang, itu namanya people ngambek," kata Adian.

Adian mengingatkan kepada kelompok-kelompok yang kalah pada Pemilu untuk tidak terus mengembuskan isu dan mencoba-coba menggerakkan rakyat melalui kegiatan inkonstitusional seperti people power.

"Hentikan ancaman-ancaman people power itu. Angkatan 98 jangan dipaksa kembali berhadap-hadapan. Kalau memang Prabowo kalah lagi, kan memang sudah biasa. Sesuatu yang berulangkali, seharusnya sudah biasa buat dia. Prabowo hentikan marahnya, kasih Jokowi kesempatan membangun bangsa ini," katanya.

https://seword.com/politik/sindiran-tajam-adian-napitupulu-kalah-pemilu-lalu-gerakkan-massa-itu-people-ngambek-xZ4cVccHp

Senin, 22 April 2019

REKTOR UNKRI PEMBUAT GADUH QUICK COUNT PRABOWO TERNYATA BELUM PUNYA PENGALAMAN SURVE

KEKISRUHAN DAN KEONARAN SITUASI INDONESIA SELAMA INI. TERNYATA ADA SEORANG DOKTER  YANG BIKIN PRABOWO SUJUD SYUKUR HINGGA 4X..!!!*

📍📍📍📍📍📍📍📍

*Kenapa Prabowo sampai sujud syukur & itu pun sampai empat kali?

*Masyarakat merasa heran atas kelakuan Prabowo yg meng-klaim pemenang Pilpres 2019. Padahal penghitungan suara Pilpres belum dilakukan oleh KPU pada 17 April 2019?*

*Ternyata Prabowo “dikerjain” DOKTER BOYKE SETIAWAN. Rektor Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI) merilis exit poll Pilpres 2019. Hasilnya, Prabowo-Sandiaga Uno unggul 66,4%, sementara Jokowi-Ma’ruf hanya mengantong 33,6%.*

*Hasil exit poll tsb berdasarkan hasil wawancara terhadap 2.200 responden yg tersebar di 700 TPS di 34 provinsi. Hasilnya, Prabowo-Sandiaga menang telak atas Jokowi-Ma’ruf.*

*“Exit poll ini hasil dari relawan kami yg ada di lapangan. Kita menggunakan random sampling kpd 2.200 responden,” kata Rektor UKRI BOYKE SETIAWAN kpd wartawan di kampus UKRI, Jalan Halimun, Kota Bandung, Rabu (17/4/2019).*

*Ia menegaskan UKRI membiayai sendiri exit poll Pilpres tahun ini. Pihaknya menghabiskan sekitar Rp 206 juta utk membiayai operasional tsb.*

*“Kita memanfaatkan fasilitas UPT tsb shg kami tinggal mencari relawan di luar sana. Jadi mandiri dana UKRI. Sekitar Rp 206 juta utk UPT, kita beli alat, servernya 11 tapi tdk semua di UKRI, itu yg kita gunakan,” ujar dia.*

*BOYKE SETIAWAN yg pertama bikin rusuh. Sbg Rektor Universitas Kebangsaan Republik Indonesia dialah yg harus bertanggungjawab atas klaim kemenangan yg kini dikumandangkan Prabowo.*

*“Padahal UKRI sama sekali tdk pernah melakukan Exit Poll. Bahan itu semua dikarang sendiri. Tujuannya utk membangun opini bahwa Prabowo pemenang Pilpres 2019. Padahal itu hoax,” kata seorang dosen UKRI yg enggan ditulis namanya.*

*Beberapa dosen lain mengakui rencana jahat utk mengumumkan bahwa Prabowo pemenang Pilpres 2019 sdh dirancang jauh2 hari. Dosen yg ikut rapat & tdk setuju atas rencana jahat tsb menyampaikan rencana busuk BOYKE SETIAWAN*

*Sebenarnya rencana itu sdh ditentang oleh anggota tim lainnya. Karena kuatir akan menimbulkan kegaduhan & berpotensi merusak nama UKRI. “Eh, malah yg gak setuju mau dipecat. Shg mrk ikut aja walau dlm batin gak setuju*

*SIAPA BOYKE INI..???*

*Dia bkn Akmil. Tapi dulu memang berdinas di Kopassus saat Prabowo menjabat Danjen pasukan khusus tsb.*

*Bersama Tono Suratman yg kini Ketua Umum KONI, kedua orang ini memang berhubungan baik dgn Prabowo. “BOYKE SETIAWAN & Tono orang dekat Prabocor*

*”DOKTER BOYKE SETIAWAN ini intelijen tangguh zaman Pak Prabowo waktu menjabat Danjen Kopassus,” kata pengurus Gerindra tadi.*

*Walaupun latar belakangnya dokter, BOYKE SETIAWAN sering melakukan operasi Sandi Yudha dulu.* *Sekarang BOYKE SETIAWAN ini dekat banget hubungannya dgn Prabowo. Makanya gak heran orang ini bisa buat settingan seolah Litbang Universitas Kebangsaan klaim suara Pak Prabowo 63%*

*Putra kandung Boyke adalah Yuza skrg ahli IT nya Prabowo. Tugasnya buat pidato2 Prabowo. Di Gerindra Yuza ini Ketua Bidang Informatika.*


Minggu, 21 April 2019

STOP MEMBODOHI RAKYAT DENGAN ASUMSI PRIBADI TANPA DATA YANG FALIT

" STOP PEMBODOHAN !! "

Beberapa Lembaga besar Riset Nasional telah menyatakan Pasangan 01 Menang dengan peraihan suara rata-rata diangka 53 - 55 % suara. Namun dengan lantang mereka menyatakan penghitungan suara cepat (QC) itu tidak benar, dan ada indikasi kecurangan yang sengaja diseting untuk menggiring opini publik bahwa 01 menang. Karena menurut "quick count" versi mereka, 02 menang dengan peraihan suara 62% dan seterusnya..

Dan anehnya, bila kita kembali kebelakang pada Pilkada DKI JAKARTA dan SUMUT. Lembaga-lembaga riset ini jugalah yang telah memberikan informasi kemenangan kubu mereka pada moment Pilkada lalu. Tapi kenapa mereka tidak berteriak-teriak bahwa penghitungan cepat melalui lembaga-lembaga riset tersebut tidak benar pada waktu itu ?! Ane jadi mikir keras nih.. 🤔🤔

Kebodohan ini sedang mereka pertontonkan kepada seluruh masyarakat Indonesia, bahkan masyarakat Dunia Internasional pun tertawa menyaksikan kebodohan ini...

#Memalukan

Besalel j gultom

Real count KPU per 21 april jam 18.14

anda ingin selalu abdat real count KPU silahkan ikuti kami

Membongkar Perilaku HTI yang jahat

WARGA INDONESIA TER UTAMA WARGA NU WAJIB MENGERTI DAN MEMAHAMI.

BACA SAMPAI TUNTAS

MEMBONGKAR KELICIKAN HTI YANG TERTOLAK DI SELURUH DUNIA_

*Apa Yang Sedang Dilakukan oleh HTI?*

Prabowo menolak hasil _quick-count!!_.
Anda geleng-geleng kepala dan tertawa, tak percaya masih ada orang halusinasi seperti itu.
*Lucu?!*
( Mengapa tertawa ... meminjam istilah om Wowo )

*Seharusnya Anda khawatir!*
Sebab, sesuatu yang lebih besar dan sistematis tengah terjadi di bawah permukaan.
_Dan,_ ....
Yang sedang terjadi namun tak terlihat ini, *yang di-orkestrasi oleh organisasi terlarang HTI dan kelompok pendukung khilafah lainnya*, _sangat berbahaya bagi masa depan Indonesia dan Bhineka Tunggal Ika!_

Berikut ini *14* poin garis besar strategi dan argumen HTI dkk tersebut, agar kita bisa mengantisipasi:

1. Kelompok HTI tengah melancarkan propaganda (lewat ceramah para ustad) bahwa, sejak Indonesia menggunakan sistem *Demokrasi Langsung* atau *Pemilihan Presiden secara Langsung* (tahun 2004), _kelompok Islam semakin tersingkir!_
Argumentasi mereka, sistem Pemilihan Langsung memungkinkan orang-orang yang memilih adalah gabungan dari _“orang baik”_ dan _“orang jahat”._
Karena “orang jahat” ikut memilih, hasilnya tak memihak Islam (maksudnya HTI).
_Bagi HTI, yang boleh memilih Presiden atau Khalifah hanyalah orang-orang terpilih, yang mereka anggap sebagai “orang baik”._

2. Kelompok HTI selalu mengingatkan peristiwa tahun 1999, di saat Megawati Soekarnoputri berhasil digagalkan menjadi presiden berkat kehadiran _“orang-orang baik”_ (versi mereka) di lembaga tertinggi negara, yakni MPR. Waktu itu, mereka *bisa mencegah Megawati menjadi presiden* walaupun PDIP menang pemilu. Harap diingat, yang dianggap sebagai orang jahat/setan/musuh Islam oleh HTI adalah *Megawati Soekarnoputri* (+ Puan Maharani) dan *Surya Paloh*.
_Partai yang dianggap sebagai *rumah setan* adalah *PDIP + Nasdem* (sekarang + PSI), dan juga *Metro TV. Kompas* dan *Kompas TV* sudah keluar dari black list_ mereka.
Anggota dan simpatisan HTI *haram* memilih caleg _PDIP, Nasdem dan PSI,_ serta *haram* menonton _Metro TV._

3. Kelompok HTI menawarkan Indonesia kembali ke sistem dimana presiden dipilih oleh MPR (gubernur dan bupati/walikota dipilih DPRD).
_Ini tawaran jalan tengah mereka_.
Sistem MPR *lebih mendekati sistem khilafah* yang mereka cita-citakan.
_Jangan kaget bila nanti ada gerakan kembali ke UUD 45 yang asli, tanpa amendemen._
*HTI jelas sekali ingin membunuh Demokrasi!!*.
HTI merasa akan _lebih mudah mengendalikan MPR dan DPRD_ dibandingkan memenangkan Pemilihan Langsung.

4. HTI berstrategi akan _menghancurkan instrumen-instrumen yang menjadi penopang sistem Demokrasi Langsung_ dan _Pemilihan Langsung._
Instrumen-instrumen tersebut adalah *KPU dan lembaga survey*.
_KPU dan lembaga survey harus di-delegitimasi,_ dihancurkan citranya.
*Hancurkan dari luar maupun dari dalam.*

5. Inilah strategi HTI menghancurkan lembaga survey dari dalam: _kacaukan hasil survey._
*Setiap survey membutuhkan responden*.
_Kalau anggota HTI_ (termasuk PKS dan FPI) _terpilih sebagai responden survey,_ mereka akan memberi jawaban yang mengecoh.
_Misalnya,_
Mengaku-ngaku pilih Gerindra padahal hatinya pilih PKS.
_Mengaku-ngaku pilih Jokowi padahal saat pencoblosan akan pilih Prabowo_.
*Mereka akan delegitimasi hasil survey* (seperti sudah terjadi dalam Pilgub Jabar dan Jateng, serta di Pilpres).
_Mereka berupaya membuat hasil survey-survey menjadi salah dan tidak akurat._ Kalau saja 5% responden survey menjawab secara ngaco, hasil survey akan meleset.
*Inilah strategi mereka!*

6. _Lalu,_
Inilah cara HTI untuk menghancurkan KPU: *Susupi dan kacaukan dari dalam*.
Orang-orang HTI di dalam KPU (juga Bawaslu) melakukan rekayasa kecurangan-kecurangan untuk kemudian mereka _blow-up_ sendiri.

7. _HTI akan *terus mendorong aksi tolak hasil quick count* dan *hasil penghitungan KPU* (kecuali kalau calon mereka menang).
Ini penting *agar pengikut dan simpatisan HTI merasa sebagai kaum yang terzolimi*.
Delegitimasi hasil penghitungan KPU terutama akan dilakukan di daerah-daerah dimana Prabowo menang. Masyarakat di daerah-daerah tersebut akan lebih percaya telah terjadi kecurangan karena mereka hanya melihat di sekitarnya saja, di TPS dan desa masing-masing.
_Perasaan telah dicurangi dan dizolimi akan terus digelorakan._

8. Strategi berikutnya dari HTI adalah *mengisolir para pendukung*.
Sebelum pemilu, _anggota dan simpatisan HTI *diminta untuk keluar* dari grup-grup WA keluarga_ (yang beragam) _agar tak terjebak dalam perang saudara dan tetap bisa menjaga silaturahmi._
HTI bertujuan *mengisolir para anggota* dan *simpatisannya* dari pengaruh dan argumentasi pihak-pihak lawan. Anggota dan simpatisan _hanya diperbolehkan mengikuti berita yang tersebar di WAG-WAG yang berafiliasi ke kelompok khilafah._
Berita politik hanya boleh ditonton di TV One.

9. Strategi HTI mengisolir pendukung _dilakukan hingga tingkat keluarga, khususnya keluarga inti_.
Bagi HTI, keluarga adalah pusat dari gerakan.
Karena itu, _ada kebijakan anggota keluarga HTI *tidak boleh menikah* dengan orang-orang beda ideologi_ (yang percaya Pancasila atau yang NU). _HTI mendorong perjodohan sesama anggota dan simpatisan,  kegiatan taaruf, poligami dan banyak anak_
*Pergaulan dan pacaran dilarang!*

10. HTI mendorong para anggota dan simpatisan untuk mengembangkan kegiatan ekonomi yang eksklusif.
_Anggota harus mengutamakan memilih dan memberi produk, bank dsb yang diproduksi/dimiliki sesama ikhwan_ (umumnya elite HTI) Mereka menjadikan _kegiatan belanja menjadi bagian dari *jihad,* agar ekonomi kelompok terjaga._

11. Strategi lain HTI adalah *menyusup ke birokrasi* dan *pendidikan,* serta kuasai *BUMN-BUMN*. Ini bagian dari strategi besar HTI masuk ke lembaga-lembaga negara.
_Susupi birokrasi, pendidikan dan BUMN lewat mesjid-mesjidnya dan pengajian-pengajiannya._
*Radikalisasikan* para _pegawai negeri, pegawai BUMN_ dan _guru_ serta _dosen._
Bahkan lebih jauh lagi,
_Kelompok ini sudah menyusup masuk ke institusi *Militer!!*_
Selain itu, anggota dan simpatisan HTI harus saling mendukung dalam karir dan pendidikan.
_Berikan beasiswa ke sesama anggota dan simpatisan HTI_

12. Salah satu strstegi penting HTI lainnya adalah _membanjiri konten-konten internet_ dan _media sosial dengan buatan dan narasi mereka._
Bagi HTI, _yang penting adalah *jumlah,* bukan kualitas._
Mengapa jumlah penting!?
_Di era googling dan Youtube, konten bagus *bisa ditutup* konten yang populer._ HTI punya pasukan khusus untuk menguasai kata kunci di Google dan Youtube.
_Di era internet dan media sosial, *konten adalah kunci!*_

13. Perjuangan anggota dan simpatisan HTI *tak akan berakhir di tahun 2019 ini*. Gerakan dan provokasi mereka akan terus berlanjut ke depan, _dari pemilu ke pemilu, dari pilkada ke pilkada, dan akan semakin besar._

14. *Gerakan khilafah akan berkolaborasi dan menunggangi siapa saja*, di setiap jenis pemilihan (sejak pemilihan RT dan ketua kelas), agar bisa terus menerus mengkonsolidasi pasukan loyalis. Tujuan mereka bukan semata kemenangan, _tetapi konsolidasi dan delegitimasi Pemilihan Langsung dan Demokrasi Langsung._

Sahabat-sahabat, tengoklah di sekitar anda.
_Apakah argumen dan strategi HTI di atas dapat tercium di sekitar Anda?!_

Sabtu, 20 April 2019

PRABOWO SUBIYANTO TIDAK MAU MENJAWAB JURNALIS ASING BAGAIMANA KALAU KPU MEMGUMUMKAN KEMENANGAN UNTUK JOKOWIDODO APA PENDAPAT ANDA

Jawaban Konyol Prabowo Dari Pertanyaan Jurnalis Asing Buktikan Prabowo Tak Siap Kalah

 Xhardy . 3 hours ago . 4 min read . 0
Jawaban Konyol Prabowo Dari Pertanyaan Jurnalis Asing Buktikan Prabowo Tak Siap Kalah
Ternyata menerima kekalahan tidak ada dalam kamus Prabowo Subianto. Setelah hasil quick count dirilis, Prabowo mengatakan berbagai alasan mulai dari kecurangan masif, lembaga survei abal-abal disuruh pindah ke Antartika, tapi hanya percaya dengan survei sendiri yang memenangkannya dengan cara yang aneh. Intinya jelas, Prabowo tidak mau mengaku kalah. Bukan malu, tapi memang tidak mau, mungkin dikarenakan sudah terlanjur bernafsu meraih kekuasaan setelah 10 tahun menahan hasrat tersebut.
Satu pertanyaan yang mungkin muncul dalam benak kita adalah, bagaimana kalau seandainya hasil resmi KPU tidak beda dengan hasil quick count yang memenangkan Jokowi dan Ma'ruf Amin?
Prabowo sempat mendapat pertanyaan tajam dari jurnalis asing, mengenai apa yang bakal dilakukan dirinya kalau KPU justru mengumumkan sang rival, Capres dan Cawapres nomor urut 1 Jokowi-Maruf Amin sebagai pemenang Pilpres 2019. Hal tersebut diungkapkan seorang jurnalis asing ketika Prabowo saja menyudahi pidato deklarasi klaim kemenangannya dalam Pilpres 2019.
Pidato tersebut diucapkan Prabowo di depan kediamannya, Jalan Kertanegara.
"If it’s officially announced what do you plan to do next (Kalau KPU secara resmi mengumumkan Jokowi-Maruf pemenang pemilu, apa yang akan anda lakukan ke depan)?” tanya si jurnalis.
Mendapat pertanyaan tersebut, Prabowo yang baru mendeklarasikan kemenangan dirinya tak menjawab. Prabowo balik bertanya, pengumuman apa yang dimaksud. Dia lantas mempertanyakan, apakah jurnalis asing itu bisa bahasa Indonesia.
"What announcement? Do you speak Indonesian?” Prabowo meminta jurnalis asing itu lebih dulu belajar bahasa Indonesia dan mempelajari situasi yang sebenarnya terjadi.
“Do you know what really happened? Then (learn Bahasa) Indonesian first,” katanya. Prabowo kemudian langsung menyudahi sesi wawancara dan bergegas masuk ke dalam rumahnya.
Kenapa minta jurnalis asing berbahasa Indonesia? Apakah Prabowo tidak paham Bahasa Inggris? Atau dia tidak tahu ada media Jakarta Post ya?
Dari jawabnnya saja sudah terlihat jelas kalau Prabowo enggan menjawab, yang artinya dia tidak mau menerima kekalahan. Tak ada opsi lagi untuk mundur. Kalau tidak, ngapain dia bertindak gila dengan mendeklarasikan kemenangan dengan terburu-buru dan gegabah? Justru karena tidak mau kalah, makanya dia nekat.
Nekat mendeklarasikan dirinya menang padahal hasil quick count berkata sebaliknya.
Nekat mengaku dirinya menang meski hasil KPU resmi belum final.
Nekat mengatakan lembaga survei tidak netral dan abal-abal, padahal kalau nanti hasilnya tepat, Prabowo dan gerombolan stresnya bisa dilaporkan balik karena melakukan pembohongan.
Nekat mendeklarasikan kemenangan hingga tiga kali, dengan raihan suara yang spektakuler mencapai 62 persen.
Nekat sujud syukur untuk kedua kalinya, padahal keledai pun tidak akan jatuh ke lubang yang sama untuk kedua kalinya.
"Saya Prabowo Subianto menyatakan, bahwa saya dan saudara Sandiaga Salahuddin Uno mendeklarasikan sebagai kemenangan sebagai presiden dan wakil presiden RI tahun 2019-2024. Itu berdasarkan perhitungan lebih dari 62 persen perhitungan real count yang telah direkapitulasi," kata Prabowo. Dia mengungkapkan deklarasi tersebut dipercepat, karena telah mendapat sejumlah bukti kecurangan-kecurangan di daerah.
Pemain yang bertanding tapi tidak siap kalah yang sangat bikin pusing kepala. Mau menang saja tapi tidak mau terima kekalahan. Bagusnya bertanding sendiri saja, menang sendiri, tidak kalah, dan juara sendiri, puas kan?
Prabowo entah sadar atau tidak dengan ekspresi Sandiaga saat menemani deklarasi kemenangan, belum lagi instruksi SBY yang meminta kader untuk berbuat melenceng dari konstitusi. Belum lagi partai lain yang seolah menarik diri dari kegilaan ini.
Apa susahnya menunggu hasil KPU? Dari dulu asik teriak curang curang curang. Bagaimana kalau nanti, misalnya saja KPU memenangkan Prabowo? Apakah dia akan melunak dan senyum lalu mengakui kemenangan itu? KPU yang selama ini dipojokkan?
Ini mirip dengan Pilkada DKI Jakarta di mana lembaga survei merilis hasil quick count yang memenangkan Anies-Sandiaga, Prabowo tidak protes. Tidak ada tudingan KPUD curang. Tidak ada sindiran lembaga survei abal-abal.
Tindakan Prabowo ini sebenarnya mencoreng citra dirinya yang sudah buruk beberapa waktu lalu sejak kampanye. Dulu sering bikin blunder. Sekarang Bikin kekonyolan yang luar biasa. Ciri-ciri orang yang tidak negarawan. Tak bisa terima kekalahan.
Tak bisa sabar tunggu hasil KPU.
Bagaimana menurut Anda?

IPW curiga PS tengah siapkan strategi busuk pasca pilpres

IPW Curiga Prabowo Subianto Tengah Siapkan Kerusuhan Pasca Pemilu 2019, Ini Penjelasannya

www.pdf24.org    Send article as PDF    
Presidium Indonesia Police Watch (IPWNeta S Pane mengungkapkan bahwa pihaknya menanggapi secara serius pernyataan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto mengenai Indonesia yang akan punah jika beliau kalah di Pemilu 2019, dimana pernyataan mantan Danjen Kopassus tersebut patut dicurigai sebagai salah satu bentuk provokasi agar masyarakat melakukan kerusuhan dalam Pemilu 2019
Patut dicurigai bahwa jangan-jangan Prabowo ini sudah mempersiapkan kalau dia (Prabowo) kalah di Pilpres 2019 akan terjadi kekacauan, yang ujung-unjungnya terjadi perang saudara,” ujar Neta S Panedalam acara diskusi Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) bertajuk “Indonesia Pasca Pemilu, Prabowo Kalah, Indonesia Punah“, sebagaimana dilansir beritasatu.com(21/12/2018)

Jawaban dari Ahli Hukum Tatanegara Reply Harun

*Ini jawaban ahlinya ahli, intinya inti, core of the core Tata Negara*

Tulisan "Restu Bumi" yang mendelegitimasi Pilpres 2019 ini sudah dibantah singkat oleh Refly Harun dan Yusril Ihza Mahendra yang pakar Hukum  Tata Negara.

================
"Kalau jumlah pasangannya cuma dua, tidak dibutuhkan syarat persentase dan persebaran suara. Siapa yang mendapatkan suara yang terbanyak, dia yang menjadi calon terpilih. Putusan MK 3 Juli 2014." (Refly Harun)

https://twitter.com/ReflyHZ/status/1119434882013224960

"Jika pasangan sejak awal memang hanya dua, maka yang berlaku adalah suara terbanyak," (Yusril Ihza Mahendra)

Yusril menanggapi soal beredar pernyataan bahwa paslon yang di Pilpres 2019 harus syarat dalam Pasal 6A ayat (3) UUD 1945. Pasal tersebut menyatakan Pasangan calon presiden dan wakil presiden yang mendapatkan suara lebih dari lima puluh persen dari jumlah suara dalam pemilihan umum dengan sedikitnya dua puluh persen suara di setiap provinsi yang tersebar di lebih dari setengah jumlah provinsi di Indonesia, dilantik menjadi presiden dan wakil presiden.

Yusril mengatakan ketentuan tersebut berlaku jika paslon yang bertarung dalam Pilpres lebih dari dua paslon. Menurut dia, jika lebih dari dua paslon, yang dinyatakan menang harus mendapatkan suara lebih dari 50 persen suara dalam Pemilu, dengan sedikitnya dua puluh persen suara di setiap provinsi yang tersebar di lebih dari setengah jumlah provinsi di Indonesia.

"Maka jika belum ada salah satu pasangan yang memperoleh suara seperti ketentuan di atas, maka pasangan tersebut belum otomatis menang. Maka ada putaran kedua. Pada putaran kedua, ketentuan di atas tidak berlaku lagi. Yang berlaku adalah yang mendapat suara terbanyak. Begitu juga jika pasangan sejak awal memang hanya dua, maka yang berlaku adalah suara terbanyak," pungkas Yusril.

https://www.beritasatu.com/nasional/549817-pilpres-2019-yusril-penentuan-pemenang-berdasarkan-suara-terbanyak.html

=======================
Nasehat saya, janganlah menjadi bagian dari "Death of Expertise", yang mengambil sumber berita tidak jelas asalnya.  Utamakan mengambil sumber dari orang yang memiliki kepakaran dalam bidangnya.

#HasutMerusakAmal

Kelompok radikal yang berada di situ

*Kelompok Radikal di Balik Ngototnya Prabowo*

Oleh Nikki Tirta

"... Pada akhirnya, Prabowo hanyalah sebuah alat di mata mereka yang memerlukannya. Baik oleh partai-partai pendukungnya, baik oleh para penyedia finansial di belakangnya, baik oleh kelompok radikal yang sekarang sedang ketakutan bersamanya.

Dalam hal ini, Prabowo memang kasihan.

Akhir kata dari saya bagi para pembaca. Tanpa dukungan politik dan finansial, akhirnya ancaman Prabowo hanya akan menjadi ancaman yang kosong. Kelompok radikal yang ada di belakangnya itu sesungguhnya sudah tak bergigi.

Mereka selama ini bisa terlihat “besar” karena, dan hanya karena, ada orang-orang yang menyediakan logistik dan perlindungan politik bagi mereka. Kita bukan orang bodoh. Kita paham bahwa untuk mengumpulkan massa dalam jumlah besar, logistik dan perlindungan politik adalah sebuah keniscayaan.

Kini, para penyedia logistik dan perlindungan politik itu sudah menyingkir. Masing-masing telah puas dengan apa yang mereka dapat. Mereka sedang duduk tersenyum sumringah, memeluk rapat-rapat kantong yang mereka bawa; sambil sesekali mendelik tajam, memerhatikan kalau-kalau ada yang mau merebutnya dari tangan mereka. Sedangkan bagaimana dengan nasib Prabowo? “Hah? Siapa dia?”, tanya mereka seolah-olah lupa."

Nikki Tirta

https://seword.com/politik/kelompok-radikal-di-balik-ngototnya-prabowo-nhuFlFOBh

Jumat, 19 April 2019

PERDEBATAN HASIL QUICK COUNT OLEH KUBU 02 HANYA ALASAN UNTUK MELAKUKAN KEKACAUAN STABILITAS NKRI

PERDEBATAN HASIL QUICK COUNT
Ada sembilan qouick count yang di tayangkan oleh media media TV Nasional menunjukan hasil kemenangan pasangan capres dan cawapres no 01 di tayangkan oleh media media nasional secara bersamaan .Media konfensional TV merasa yakin bahwa lembaga surve itu independen dan mempunyai kepercayaan publik yang tinggi sekali.
Kepercayaan publik akhirnya di robek oleh calon presiden no 02 dengan membantah dengan asumsi yang dia bangun sendiri dengan menceritakan hasil survenya dia sendirilah yang benar.Asumsi dan kepercayaan dia itupon dia barengi dengan mengklaim kemenangan sendiri di depan pengikutnya bahkan cenderung memaksakan kehendaknya supaya KPU menyetujui hasil surve 02 itu benar.
Perdebatan akhirnya dimulai dari pernyataan dan klaim sepihak 02 itu.Akhademisi yang kridibel pon menyarankan supaya 02 membuka hasil survenya di adu dengan surve yang lainnya.
Himpunan surve indonesia hari inu pon meminta dan mengundang kubu 02 untuk membuka bersama sama metodologi surve mereka di jakarta.Tapi kubu 02 tidak ada yang berani menjawab tantangan itu semua.Mereka cenderung bermimpi terus dengan asumsi asumsi kemenangan nya.
Sudah 3 x ini capres 02 bersujud syukur untuk mengumumkan kemenangan nya.Pengumuman itupon justru menjadi olok olokan masyarakat banyak bahkan partai partai pengusungnga satu demi satu menjauhi kubu 02.
Mantan Presiden ke 6 bapak SBY memerintahkan pada seluruh kader dan pengurus partai untuk keluar dari BPN 02 dan kembali ke Partai.Bapak SBY mencurigai ada gerakan 02 yang cenderung inkonstitusional.Bapak SbY tidak mungkin memerintahkan kadernya balek kandang kalau tidak mempunyai alat bukti yang kuwat bahwa ada gerakan yang membahayakan NKRI ini.
TNI Polri cepat dan cerdas menyikapi keadaan ini dengan mengadakan gelar pasukan besar besaran di silang monas.TNI dan Polri yang bersatu menjaga NKRI ini mendapat dukungan 100% rakyat indonesia untuk melibas siapa saja yang mau memecahbelah NKRI ini.Tindakan tegas pasti akan dilakukan oleh TNi dan Polri.
Bagi pendukung Jokowidodo berharap supaya kelompok radikal dan pengacau keamanan di berantas sampai ke akhar akharnya oleh TNI dan Polri.Harapan ini sangar wajar sekali karena mereka selalu membuat propokasi ke masyarakat umum dengan dalil pembenar dia sendiri.
Saran saya pada masyarakat luas jangan ikut ikutan melakukan tindakan di luar kinstitusi supaya anda selamat dan tenang hidupnya.Bila kelompok kelompok yang radikal masih melanjutkan rancangan untuk mengacau keamanan maka silahkan anda berhadapan dengan benteng Negara Indonesia.
Salam waras