Jumat, 24 April 2020

Membedakan antara Mudik dengan pulang kampung bukan dari makna nya tapi untuk membedakan tujuannya

Strategi senyap

Apapun pengertian istilah yg di ributkan dan diketawakan orang, bagi saya Jokowi itu luar biasa, melakukan penuh ketelitian dan penuh strategi, dan telah berhasil menyelesaikan salah satu tekanan yg harus di hadapi kota besar seperti Jakarta.

Dan dapat di lepas dan longgarkan satu persatu tekanan masalah sosial yg mungkin muncul sebagai ekses wabah corona dengan tidak terjebak dalam kondisi bencana wabah berkembang jadi bencana kekacauan, dan timbulnya masalah sosial yg menghantui karena masalah wabah yg tidak selesai dalam hitungan hari atau minggu, tapi akan panjang..

Pemerintah telah bekerja dengan teliti dengan jeli mengindentifikasi dengan tepat prilaku orang yg akan mudik atau pulang kampung menjelang mendekati musim tahunan mudik idul fitri..

Dan membuat pembedaan.

Ada jenis orang-orang yg mampu pulang ke kampung akan mampu tinggal lama dikampung, karena punya rumah atau keluarga/famili dikampung untuk numpang hidup.

Dan jika ia tetap di kota  kena pembatasan dalam waktu lama dan akan tak ada biaya hidup dan juga ada kemungkinan besar tak terurus dengan baik oleh pemerintah setempat.

Dan ini bisa berkembang menjadi masalah sosial karena tidak ada kerjaan dan pendapatan di Jakarta atau telah alami PHK, dan yg terpaksa harus pulang kampung utk bertahan hidup, di kampung masih ada rumah dan bisa bertahan hidup lama di kampung..

Utk kelompok ini telah secara alamiah di biarkan kembali ke kampung dimasa-masa sebelum memasuki musim mudik utk mengurangi tekanan masalah sosial di Jakarta dan kota besar lainnya karena kekurangan biaya hidup dan efek lainnya..

Dan pulang kampung yg tidak dalam arus massa yg besar dan masih bisa di pantau dan terkontrol dapat dilakukan protokol kesehatan oleh pemerintah daerah masing2 dengan baik.

Karena pulang kampung jenis ini pasti masuk kategori bisa lama dan tentu bisa dilakukan protokol kesehatan isolasi mandiri di kampung selama 14 hari baru boleh bebas.

Utk memudahkan komunikasikan jenis kelompok ini presiden memakai istilah "pulang kampung"

Dengan adanya indentifikasi ini, pemerintahan tidak buru-buru melakukan kebijakan larangan mudik, dan tapi hanya menghingbau tidak mudik, dengan demikian yg masih bisa bertahan akan bertahan, yg sudah tidak mampu akan ambil keputusan pulang kampung dan ini memang sengaja di biarkan terjadi, tentu dengan persiapan pemda daerah wajib melakukan protokol kesehatan.

Sedangkan kalau sudah sampai pada terjadi mudik pulang massal, yg mana sifat mudik diistilahkan hanya pulang hitungan hari, ini tidak dapat di lakukan protokol karantina dan tidak akan terkontrol

Dengan kebijakan membedakan ini dan dengan penanganan yg baik di daerah, akan punya manfaat mencegah  ekses kematian konyol karena kerusuhan masalah sosial di kota besar, dan merembet kemana mana, sedangkan yg pulang kampung dapat selamat dalam kesederhanaan kehidupan dikampung melewati masa sulit ini..

Dan sekaligus mengurangi beban kota besar tidak menanggung beban yg besar dan lebih bisa konsentrasi hadapi masalah penanganan wabah korona.

Karena ini bukan masalah yg bisa selesai hitungan hari atau minggu, ibi bisa berbulan-bulan hingga tahun..

Sedangkan jenis lain yg tinggal permanen di Jakarta atau kota besar dan yg punya pekerja tetap akan mudah bertahan hidup tetap di rumah..

Jenis kelompok ini yg bisa yg harus di larang melakukan mudik, yg bersifat kunjungan ke kampung halaman masing-masing hanya utk kepentingan silaturahmi dgn orang tua, kangen atau kunjungan yg masih dapat ditahan atau ditiadakan..

Kolompok ini kalau pulang kampung diistilahkan sebagai "mudik".

Penggunaan perbedaan istilah ini utk kepentingan membedakan dua kondisi yg berbeda utk dilakukan kebijakan yg berbeda utk kepentingan menjaga banyak sisi  kehidupan  yg komplek yg harus dijaga, bukan sekedar masalah penyakit aja yg dijaga

Maka setelah dibiarkan terjadi pulang kampung yg tidak masif, tapi di bawah kendali himbauan tidak mudik atau pulang kampung, selanjutnya mendekati masa mudik pemerintah dengan tegas melarang pola pulang kampung yg sifatnya kunjungan waktu lebih pendek.

Istilah pulang kampung atau mudik hanya terminasi yg gunakan pemerintah dalam membedakan dua kelompok ini..

Dan yg dianggap jenis "Pulang kampung" telah selesai terjadi secara alamiah, selanjutnya semua kejadian pulang kampung atau mudik untuk istilah pemakaian umum tidak ada perbedaan lagi, semua dianggap jenis mudik dan dilarang dengan kebijakan yg menyertai.

Mengerti atau tidak mau mengerti ya tak apa apa, meributkan istilahnya tidak ada gunanya..

proses pelepasan tekanan dan resiko sosial telah dilakukan utk kepentinga keseimbangan..
Tindakan perbuatan itu sudah terlaksana , itulah yg penting...

Salut sama Jokowi yg berpikir detail, luas dan panjang kedepan dan dapat seimbangkan begitu banyak sisi masalah dan dijaga dalam keseimbangan dan diselesaikan dengan tenang.

Pemerintah yg baik selalu memperhatikan dan mempertimbangkan banyak sisi  kepentingan dan banyak sudut masalah yg bisa timbul utk diseimbangkan utk kepentingan yg lebih besar
Bukan sekedar popular dan kepentingan sesaat

Sedangkan tugas reporter Najwa Sihab adalah tugasnya mengejar jawaban sesuai kepentingan narasi yg hendak di capai..

Yg saat itu di masyarakat umum lagi terjebak hanya pada ketakutan sisi isu virus menyebar ke daerah, tidak terpikirkan sisi lain yg lebih detail yg juga harus dijaga dan  di lakukan pemerintah.

Dan Najwa Sihab juga terjebak disana, dan banyak orang juga terjebak disana, saya juga terjebak disana bertanya-tanya..

Dan Najwa Sihab belum bisa cepat menangkap maksud tindakan pemerintah ini, ini sudah soal ranah tindakan sudah terjadi.

Najwa Sihab hanya mengejar jawaban yg sudah di kunci pada satu sudut pandang aja, pada sisi efek penyebaran penyakit ke daerah, dan tidak terpikirkan olehnya ada sisi lain yg harus dijaga dan diperhatikan..

Maka Jokowi dalam menjawab pertanyaan Najwa Sihab..

Yg narasinya kenapa pemerintah terlambat atau belum juga lakukan kebijakan larangan mudik sedangkan fakta dilapangan sudah terjadi banyak yg pulang kampung, terus mengejar kearah tujuan narasi pertanyaan sudah terlambat dan penyakit sudah menyebar mengikuti mudik yg terlambat di larang.

Sebenar apa yg hendak dijelaskan adanya strategi senyap yg dilematik utk dijelaskan..

Jokowi nampaknya berniat baik hendak memberi penjelasan utk memberikan pengertian pada Najwa Sihab, sebenar yg telah terjadi dan yg belum dilarang itu adalah pola pulang kampung yg oleh pemerintah digunakan terminasi "pulang kampung" agar ada perbedaan dalam memahami, dan pulang kampung jenis ini dibiarkan terjadi alamiah dengan maksud mendapatkan sisi manfaatnya diantara mudaratnya yg bisa diantipasi..

Namun nampaknya Najwa Sihab kali ini kurang tanggap dan cerdas, hingga memberi reaksi pertanyaan yg justru mengaburkan penjelasan yg hendak dijelaskan oleh pemerintah.

Ngerti, atau tidak ngerti istilahnya itu hanya masalah terminologi pemerintah dan sebenarnya tidak penting lagi, tindakan strategi sudah terjadi dan terus berlanjut , tidak akan pengaruhi apapun terhadap kebijakan larangan mudik yg baru diberlakukan dimasa mendekatii musim mudik massal.

Strategi senyap tetap berjalan..
Terimakasih Pak Presiden...artikel dari dewa aruna



Tidak ada komentar:

Posting Komentar