Rabu, 13 November 2019

MUI LAGI MUI LAGI BIKIN STATEMEN NGAWUR ALIAS KADRUN.

BOM BUNUH DIRI

Lagi-lagi Majelis Ulama Indonesia (MUI) bikin kontroversi...

Sebelumnya, MUI mengatakan, jika pejabat muslim ucapkan salam agama lain maka itu bisa bikin Allah murka. Kini MUI mengatakan bahwa pelaku bom bunuh diri di Polrestabes Medan tidak beragama.

Ah, apa bener pelaku tidak beragama?

Menurut saya, statemen MUI tersebut sungguh sangat ngawur, karena sudah jelas bahwa identitas pelaku bom bunuh diri agamanya Islam dan aktif di Remaja Masjid At-Taqwa. Jika memang pelaku beragama Islam, lantas apakah agamanya yang salah? Tentu tidak!

Agama tidak bisa salah, tapi kalau guru dan pribadinyalah yang salah, itu sangat mungkin.

Saya jadi heran, mengapa MUI tidak mau jujur dengan persoalan yang sedang dihadapi oleh umat Islam dan rakyat Indonesia terkait faham sesat yang dapat membahayakan keamanan bangsa dan negara ? Sebenarnya apa yang sedang merasuki MUI ?

Harusnya akui saja bahwa memang ada oknum pemeluk agama Islam yang menyimpang, mereka lebih memilih untuk menjadi teroris dan membuat kerusakan di muka bumi karena telah dicekoki doktrin sesat serta iming-iming bidadari Surga versi mereka.

Menghindar dari permasalahan menurut saya bukanlah cara yang bijak.

Sebagai lembaga yang mengatasnamakan Ulama, MUI harusnya yang paling bertanggungjawab terkait dengan persoalan terorisme, radikalisme, dan doktrin-doktrin sesat yang dapat meracuni umat. Hal itu sering kita jumpai dari beberapa penceramah.

Tapi aneh, MUI justru seakan memberikan 'angin' kepada para kelompok teror dengan memberikan statemen bahwa pelaku bom bunuh diri di Polrestabes Medan tidak beragama. Jika tidak beragama, kok bisa pelaku aktif di remaja Masjid At-Taqwa ?

Saya ingin tanya, apakah jika seseorang sudah memeluk agama Islam kemudian dia tidak akan melakukan kesalahan? Tentu tidak!

Akui dengan jujur bahwa ada banyak juga oknun di internal MUI yang kelakuannya bejat. Ada yang berbuat asusila, mesum, korup dan masih banyak lagi. Nah kalau ada oknum MUI yang bejat, lantas apakah lembaganga juga bejat? Tentu tidak!. Jadi, MUI jangan tutup mata dengan fakta terkait identitas pelaku bom bunuh diri ini.

Siapapun bisa berbuat kesalahan, tidak memandang agamanya apa, karena yang salah bukan agamanya tapi pribadinya.

Dalam Islam memang ada pembahasan tentang jihad, tapi tafsir soal jihad banyak yang dibelokkan oleh para oknum penceramah yang suka menyebarkan provokasi, kebencian terhadap aparat (khususnya kepolisian), pemerintah dan negara. Bahkan mereka secara jelas ada yang mengatakan Indonesia ini negara taghut (tidak sesuai syariat Islam/kafir).

Wahai MUI, sekali lagi mbok ya jangan tutup mata dengan fakta yang ada. Seorang muslim bisa saja berbuat salah tapi agama Islam tidak bisa salah.

Saya cuma mau mengingatkan, di zaman Rosulullah dan sahabat, banyak juga dari kalangan umat Islam yang menyimpang, bahkan yang membunuh sepupu dan juga menantu Rosulullah (Ali bin Abi Thalib) adalah seorang muslim yang dikenal taat beribadah dan hafal Al-Quran.

Siapakah pembunuh menantu Rosulullah ?

Pembunuhnya adalah seorang khawarij, namanya Abdurrahman bin Muljam. Ali bin Abi Thalib yang juga menantu Rosulullah dibunuh ketika sedang sholat di dalam Masjid.

Sekali lagi saya ingin bertanya, apakah MUI masih mau menutup mata dengan semua kejadian ini?

Yusuf Muhammad

Tidak ada komentar:

Posting Komentar