Rabu, 20 Mei 2020

RIZAL RAMLI YG SOK PINTAR TAPI TERNYATA PALING DUNGU MEMBACA DATA

KOREKSI UNTUK SI RIZAL RAMLI
(Tinjauan Ekonomi di acara ilc)

Saya tadi malam sempat nonton ILC dan langsung tersenyum ketika RR bicara.
Saya ingin meluruskan saja apa yang dia katakan, karena ini berbahaya bagi orang awam kalau tidak dijelaskan.

Pertama..
Tahun '98 memang Pasar Glodok usai aksi kerusuhan, kembali ramai. Berbeda dengan sekarang.
Sejak tahun 2018 sampai sekarang Pasar Glodok sepi.
Kalau itu dijadikan indikator bahwa '98 lebih baik dari sekarang adalah tidak tepat. Karena tahun '98 tidak ada unicorn yang memungkinkan orang belanja tanpa ke toko.

Nilai kapitalisasi 10 perusahaan platform marketplace teratas saat ini lebih tinggi daripada perusahaan konvensional.
Prestasi ini dicapai dalam periode waktu yang singkat.
Sebaiknya anda update ilmunya tentang paradigma perubahan model bisnis era 4G.

Kedua..
Anda menyebut semua indikator ekonomi Indonesia negatif. Penyebabnya bukan hanya corona tetapi sudah berlangsung sejak tahun 2017,.. Itu benar.
Semua tahu.
Sejak adanya perang mata uang antara China dan AS.
Kemudian berlanjut perang dagang antara China dan AS, trend  ekonomi secara global menurun.
Silahkan check data indikator ekonomi anggota G20.
Anda akan terkejut.

Ternyata yang berhasil bertahan tetap positip growth nya hanya tiga negara yaitu China, India, dan Indonesia. Kalau anda mengatakan team ekonomi Jokowi bego.
Lantas gimana dengan 17 negara G20 lain yang indikatornya lebih buruk dari Indonesia ?, seharusnya mereka minta tolong ke anda kalau anda benar lebih jago dari team ekonomi Jokowi.

Ketiga..
Anda menyebut jalan keluar Jokowi menutupi defisit hanya melalui hutang.. Benar..
Apakah mendapatkan pinjaman itu mudah ?..
Ingat, Jokowi pinjam ke pasar uang yang membutuhkan kriteria ketat agar pasar bisa menyerap obligasi itu.
Pasar engga mengenal politik.
Kalau berhutang itu gampang, tentu Italia dan Spanyol enggak sampai kesulitan likuiditas karena susah cari utang.
Venezuela enggak sampai bangkrut. 

Rasio utang kita terhadap PDB jauh lebih rendah dibandingkan Malaysia, Thailand, bahkan terhadap anggota G20. Masalahnya dimana ? Utang dalam sistem ekonomi yang modern adalah financial resource.
Anda harus update ilmu ekonominya.
Jangan lagi pakai teori ekonomi jadul.

Keempat..
Anda mengatakan rezim Jokowi antek China. Saya sempat terkejut. Mengapa anda rasis. Inikah pelajaran yang anda berikan kepada generasi muda ? Seharusnya anda baca data Statistik Utang Luar Negeri Indonesia (SULNI) yang dirilis Bank Indonesia (BI) dan data investasi asing BKPM.

China bukanlah investor terbesar di Indonesia. Yang terbesar tetaplah Singapore, Jepang dan AS.
China di bawah tiga negara itu.
Mengapa perlakuan anda kepada tiga negara itu berbeda dengan China ?

Reputasi anda masih ada dihormati oleh rakyat, jagalah bicara dan bersikap agar kita bisa memberikan pendidikan kepada rakyat.
Kalau soal kekurangan, memang banyak yang harus kita kritik terhadap pemerintah Jokowi.
Tetapi kritiklah secara terpelajar agar Pemerintah tertolong dan orang awam tercerahkan.
(by babo ejb)
Copas haidar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar