Sabtu, 14 Februari 2015

PRESIDEN JOKOWIDODDO DAN BOS PDIP MEGAWATI SP

Solo – Bertemunya Presiden Jokowi dengan Ketua Umum PDIP Perjuangan Megawati, di acara Musyawarah Nasional II Partai Hati Nurani Rakyat di Solo, 13 Februari 2015, mengubur spekulasi bahwa hubungan kedua tokoh ini masih belum cair.

Dalam acara yang digelar di Diamond Convention Center tersebut, Megawati duduk diapit oleh Jokowi dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Saat acara hiburan berupa sendratari, Jokowi dan Megawati terlihat sempat berbisik-bisik. Jari Megawati sempat menunjuk ke arah panggung utama.

Menurut Jokowi seusai acara, selama ini komunikasi antara dia dengan pentolan partai banteng itu masih tetap terjaga dengan baik. "Tiap hari ketemu," katanya.

Sebelumnya komunikasi kedua tokoh itu dikabarkan kurang lancar karena Jokowi tidak juga melantik Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai Kepala Polri meski sudah disetujui DPR. Jokowi menunda pelantikan Budi Gunawan lantaran mendapat tekanan public setelah Budi ditetapkan sebagai tersangka kasus suap dan gratifikasi oleh KPK.

Perkembangan di Solo itu juga bisa memberikan sinyal berakhirnya kisruh Budi Gunawan. Apalagi sebelumnya Presiden sudah meminta Komisi Kepolisian Nasional untuk menyodorkan calon baru untuk menggantikan Budi.

Komisioner Kompolnas M. Nasser mengisyaratkan calon yang akan dipilih oleh Jokowi. Ia mengatakan Komisaris Jenderal Dwi Priyatno layak dipilih menjadi calon Kepala Kepolisian RI. "Dia layak menjadi Kepala Polri," kata Nasser saat dihubungi Tempo, Kamis, 12 Februari 2015.

Dwi, yang kini menjabat Inspektur Pengawasan Umum Markas Besar Polri, disebut bakal menggantikan Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai calon Kepala Polri. Sejumlah sumber Tempo menyebut Presiden Joko Widodo akan memilih Dwi sebagai pimpinan Trunojoyo.

Menurut Nasser, sebagai perwira tinggi, Dwi telah menduduki sejumlah jabatan di Korps Bhayangkara. Nasser juga menganggap Dwi memiliki riwayat penugasan yang lengkap. "Saat memimpin Polda Jawa Tengah, dia bagus. Saat memimpin Polda Metro Jaya, dia juga bagus," ujarnya.

Nasser mengatakan Dwi adalah satu di antara enam nama yang diajukan Komisi Kepolisian ke Presiden Joko Widodo, di Istana Kepresidenan, pada Selasa kemarin. "Diserahkan melalui Menteri Sekretaris Negara Pratikno," ujar dia.

Lima nama lainnya adalah Kepala Badan Reserse Kriminal Komisaris Jenderal Budi Waseso, Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan Komisaris Putut Bayu Seno, Wakil Kepala Polri Komisaris Badrodin Haiti, Sekretaris Utama Lembaga Ketahanan Nasional Komisaris Suhardi Alius, dan Kepala Badan Narkotika Nasional Komisaris Anang Iskandar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar