Solo – Bertemunya Presiden Jokowi
dengan Ketua Umum PDIP Perjuangan Megawati, di acara Musyawarah
Nasional II Partai Hati Nurani Rakyat di Solo, 13 Februari 2015,
mengubur spekulasi bahwa hubungan kedua tokoh ini masih belum cair.
Dalam acara yang digelar di Diamond
Convention Center tersebut, Megawati duduk diapit oleh Jokowi dan
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Saat acara hiburan berupa
sendratari, Jokowi dan Megawati terlihat sempat berbisik-bisik. Jari
Megawati sempat menunjuk ke arah panggung utama.
Menurut Jokowi seusai acara, selama
ini komunikasi antara dia dengan pentolan partai banteng itu masih tetap
terjaga dengan baik. "Tiap hari ketemu," katanya.
Sebelumnya komunikasi kedua tokoh
itu dikabarkan kurang lancar karena Jokowi tidak juga melantik
Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai Kepala Polri meski sudah
disetujui DPR. Jokowi menunda pelantikan Budi Gunawan lantaran mendapat
tekanan public setelah Budi ditetapkan sebagai tersangka kasus suap dan
gratifikasi oleh KPK.
Perkembangan di Solo itu juga bisa
memberikan sinyal berakhirnya kisruh Budi Gunawan. Apalagi sebelumnya
Presiden sudah meminta Komisi Kepolisian Nasional untuk menyodorkan
calon baru untuk menggantikan Budi.
Komisioner Kompolnas M. Nasser
mengisyaratkan calon yang akan dipilih oleh Jokowi. Ia mengatakan
Komisaris Jenderal Dwi Priyatno layak dipilih menjadi calon Kepala
Kepolisian RI. "Dia layak menjadi Kepala Polri," kata Nasser saat
dihubungi Tempo, Kamis, 12 Februari 2015.
Dwi, yang kini menjabat Inspektur
Pengawasan Umum Markas Besar Polri, disebut bakal menggantikan Komisaris
Jenderal Budi Gunawan sebagai calon Kepala Polri. Sejumlah sumber Tempo
menyebut Presiden Joko Widodo akan memilih Dwi sebagai pimpinan
Trunojoyo.
Menurut Nasser, sebagai perwira
tinggi, Dwi telah menduduki sejumlah jabatan di Korps Bhayangkara.
Nasser juga menganggap Dwi memiliki riwayat penugasan yang lengkap.
"Saat memimpin Polda Jawa Tengah, dia bagus. Saat memimpin Polda Metro
Jaya, dia juga bagus," ujarnya.
Nasser mengatakan Dwi adalah satu di
antara enam nama yang diajukan Komisi Kepolisian ke Presiden Joko
Widodo, di Istana Kepresidenan, pada Selasa kemarin. "Diserahkan melalui
Menteri Sekretaris Negara Pratikno," ujar dia.
Lima nama lainnya adalah Kepala Badan
Reserse Kriminal Komisaris Jenderal Budi Waseso, Kepala Badan
Pemeliharaan Keamanan Komisaris Putut Bayu Seno, Wakil Kepala Polri
Komisaris Badrodin Haiti, Sekretaris Utama Lembaga Ketahanan Nasional
Komisaris Suhardi Alius, dan Kepala Badan Narkotika Nasional Komisaris
Anang Iskandar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar