Senin, 08 Desember 2014

Cerainya Demokrat dengan KMP

Presiden ke 6 SBY di akhir masa jabatannya menerbitkan Perpu pemilihan langsung.perpu di buat SBY karena pada saat itu politik di Indonesia ada 2 kubu yaitu kubu KMP dan KIH.pertanyaannya dasaat itu Demokrat menginginkan berada di antara dua kubu atau dengan bahasa yang lebih halus yaitu penyeimbang di antara dua kubu.                                                                                                    Demokrat di saat itu memperoleh kursi di dewan terbanyak hampir 135 kursi dewan.Diakhir masa jabatannya pula dewan menyelesaikan pembahasan UU pemilukada.Maka dua kubu itu memilih pemilihan oleh dewan yang di komandani Golkar,Gerendra,PKS,PAN,PPP dan pemilihan langsung yang di komandani PDIP,Hanura,PKB dan Demokrat menginginkan pemilihan langsung dengan perubahan 10 item,maka saat itu terjadi lobi sana sini dan akhirnya kubu KIH menyetujui keinginan Demokrat.entah apa yang terjadi Demokrat di akhirnya wo dan UU pemilu kada oleh DPRD di sahkan DPR.Protes terjadi dimana mana perdebatan terjadi di sana sini.karena saat itu suasana politik masih hangat karena pemilihan Presiden maka SBY lah yang di hujat di media dan sampai di olok olok oleh masyarakat.akhirnya Presiden saat itu SBY mengeluarkan lah Perpu pemilihan langsung yaitu Perpu No 1 tahun 2014 dan keluarnya Perpu menjadi perdebatan yang hangat pula dan ada tuduhan pecitraan segala.Tapi SBY akhirnya membuat kesepakatan dengan partai KMP entah apa isinya.di saat itu ada rumor bahwa perjanjian itu dengan barter korsi ketua MPR,karena disaat itu DPR yang baru mulai memilih ketua DPR dan MPR dan kemenangan di kubu KMP.dan saat Presiden yang baru yaitu Jokowidodo dan Jk dilantik maka kendali Perpu di bahas bulan Januari 2015 nanti.nah inilah mulai terjadi komplikasi kepentingan karena dengan terus terang Golkar tidak mau pemilihan langsung dan umumkan langsung oleh ketua Golkar versi arb.dengan adanya pengumuman itu SBY Menulislah di Twitter bahwa praksi Demokrat untuk melobi kubu KIH dengan alasan bahwa dia merasa dikhianati karena menurut SBY politik itu adalah kepercayaan serta komitmen tentang perjanjian.dan di teorinya SBY mengatakan perjanjian itu,akhirnya di tubuh KMP menjadi terbelah dan saling mengatakan bahwa perjanjian itu tidak ada.contoh dari Gerendra salah satu wakil ketuanya mengatakan perjanjian itu tidak ada.perpecahan serta saling membuka borok pun terjadi.maka bagaimana nasip Perpu itu di bulan Januari mari kita tunggu hasilnya.pertanyaannya siapa yang pecitraan dan siapa yang bekerja dengan tulus untuk bangsa ini akan kita lihat saja.biarlah sejarah mencatatnya sendiri.wasalam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar