Rabu, 18 Desember 2019

HTI KADRUN NUMPANG KUDETA DIATAS MASALAH UIHUR CINA

JANGAN MAU DIPROVOKASI

Gerombolan "kadrun" mulai provokasi umat muslim di Indonesia terkait Uighur.

Mereka memaksa umat muslim di Indonesia agar mau bela muslim Uighur untuk kepentingan mereka. Padahal, ketika penduduk muslim Yaman dihujani bom dan digempur oleh pasukan koalisi Saudi hingga ribuan yang meninggal, mereka bungkam tak peduli.

Jika benar mereka menyuarakan soal pembelaan terhadap sesama muslim, maka pertanyaannya:

Apakah penduduk Yaman yang dibunuh itu bukan muslim? kenapa mereka tak pernah bersuara keras soal penindasan Saudi dan koalisinya terhadap penduduk Yaman?

Jawabannya cukup simpel. Semua itu karena tak ada value dan keuntungan bagi kelompok mereka. Jadi, kalau di Indonesia ada gerakan save Palestine, Save Rohingya, save Suriah dan save Uighur, semua itu dilakukan karena ada kepentingan, bukan murni bela islam.

Jadi, meskipun ada sesama muslim yang jadi korban, seperti di Yaman, tapi jika tak ada value atau keuntungan bagi kelompok mereka ya cuek aja. Siapa lu!

Kelompok mereka ini memang spesialis penunggang gelap.

Mereka melakukan propaganda dan menunggangi kasus etnis Uighur yang kemudian dikaitkan dengan sentimen agama. Hal ini membuat kita semakin mudah untuk menerka ke mana afiliasi mereka.

Dan jawabannya tentu khilafah solusinya.

Jadi, saya ingin sampaikan maaf, ya. Propaganda mereka yang dibantu pihak asing itu tidak akan mempan pengaruhi nalar kami yang masih waras!

Buat netizen yang masih awam soal Uighur, waspada jgn terpengaruh gombalan mereka. Jangan mau diprovokasi oleh mereka karena adanya sentimen agama. Ingat, saudara sebangsa kita masih banyak yang harus dipedulikan. Bahkan saudara seiman kita juga masih banyak yang harus kita bantu di negeri ini.

Coba cek akun-akun yang mengglorifikasi soal Uighur ini. Mereka rata-rata adalah kelompok intoleran, tapi suka menuntut keadilan dan anti terhadap pemerintah. Mereka memprovokasi mengajak umat muslim di sini untuk melihat masalah di China, tapi soal intoleransi di negeri sendiri mereka tak pernah peduli.

Jadi, mari bijak dalam berfikir dan bersikap. Jangan nyandak yang jauh di luar sana yang mungkin kita sendiri belum jelas dan paham duduk perkaranya. Mending kita urus yang di sekitar kita saja.

Kalau peduli dengan muslim uighur, mending langsung berangkat ke China saja, kan Dubes China sudah mengajak rakyat Indonesia untuk melihat langsung kondisi muslim Uighur di sana.

Jadi, jangan cuma bisa memprovokasi umat muslim di Indonesia, tapi giliran diajak ke China menolak dengan berbagai alasan.

Ayo, drun. Saatnya buktikan! Minggat sana ke China. Jangan balik lagi ke Indonesia.

Yusuf Muhammad





Tidak ada komentar:

Posting Komentar