Minggu, 30 September 2018

Rasulullah melarang umatnya mengkaitkan bencana alam dengan Manusia.

Bersamaan dengan wafatnya putera Rasulullah, Ibrahim, terjadi gerhana bulan. Para sahabat mengira bahwa gerhana itu terjadi tersebab wafatnya putera Sang Rasul. Beliau bersabda:


إن الشمس والقمر آيتان من آيات الله لا ينكسفان لموت احد ولا لحياته ولكن الله يخوف بها عباده (رواه البخاري)

Sesungguhnya matahari dan bulan, adalah dua tanda kekuasaan Allah. Keduanya mengalami gerhana bukan karena kematian seseorang dan bukan karena langgengnya umur seseorang. Akan tetapi, dengan gerhana itu Allah hendak menumbuhkan rasa takut kepada hamba-hamba-Nya (riwayat al-Bukhari nomor 1048)

Dari hadits itu, Rasulullah menolak anggapan bahwa bencana alam atau fenomena alam itu terjadi karena kematian puteranya. Jika Rasulullah tidak mau menghubung-hubungkan fenomena alam dengan puteranya, apalagi dengan yang tidak ada hubungnnya dengan beliau.

Bencana terjadi karena kehendak Allah, bukan karena si fulan atau fulanah. Kehendak Allah itu yang harus dipahami

--
Dishare dari KH Abdi Kurnia

Sumber : http://www.muslimoderat.net/2018/09/rasulullah-melarang-mengaitkan-fenomena.html#ixzz5SbKDfzOi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar