Minggu, 06 Oktober 2019

BUSER PEMECAH BELAH PAPUA DI UNGKAP FB DAPAT UANG 4.2 M

FACEBOOK BONGKAR BUZZER HOAX PAPUA YANG DIBAYAR 4,2 MILYAR, TEMPE PURA-PURA MATI

Sebuah perusahaan online Facebook dan Instagram membongkar pembiayaan besar-besaran senilai 4,2 miliar dari pihak tak dikenal kepada para buzzer di Indonesia dan beberapa negara untuk membakar Papua. Papua dibuat berdarah, ternyata bukan dari dalam, tapi dari buzzer-buzzer yang dibayar.

Tercatat puluhan lebih oknum yang mendapatkan transferan untuk melakukan tindakan provokasi di Papua dan benar-benar biadab. Mereka itu buzzer. Sekarang, Tempe Bangsat malah membuat framing merendahkan Jokowi. Mereka malah bungkam. Dasar Tempe buzzer radikalis cuki!

Facebook di halaman resminya tanggal 4 Oktober 2019 mengatakan bahwa ada 69 akun FB, 42 pages, dan 34 akun IG yang teribat dalam perilaku tak otentik yang terkoordinasi.

_______________

Orang-orang di balik jaringan ini menggunakan akun palsu untuk mengatur Facebook page, menyebarluaskan konten mereka, dan mengarahkan orang ke situs di luar platform…

Meskipun orang-orang di balik aktivitas ini berusaha menyembunyikan identitasnya, investigasi kami menemukan kaitan dengan perusahaan media di Indonesia, InsightID…

Kami mengidentifikasi akun-akun tersebut lewat investigasi yang sedang berlangsung terhadap dugaan 'perilaku tidak autentik yang terkoordinasi' di wilayah tersebut…

kata Head of Cybersecurity Policy Facebook, Nathaniel Gleicher
_______________

Siapa InsightID? Silakan ada yang bongkar, isi di kolom komentar.

Bayangkan saja, puluhan akun dibayar 4,2 miliar. Artinya satu akun dapat ratusan juta.

Facebook bahkan mengungkapkan sudah ada salah satu page dengan 410 ribu followers, dan 1 akun IG yang memiliki 120 ribu followers, menghabiskan uang senilai 300ribu dolar Amerika, untuk melakukan ads alias beriklan di Facebook. Setara dengan 4,2 miliar rupiah. Bangsat.

Tindakan ini adalah tindakan yang sangat berbahaya. Dulu CIA merancang pembunuhan Soekarno demi Freeport, sekarang ada antek-antek lain yang bisa berbahasa Indonesia, menghancurkan Indonesia dari media sosial. buzzer-buzzer semacam ini. (https://historia.id/politik/articles/dianggap-gangguan-cia-rancang-pembunuhan-sukarno-DEZ3j)

Papua demi Freeport lagi? Gila. Jokowi begitu diguncang dari luar dan dalam. Dan sekarang, Mahasiswa tolol juga mulai ikut-ikutan merusak suasana. Goblok lu. Ingin ku berkata “Cuki Ngana!”

Tapi rasanya kurang pantas mereka dihina seperti itu. Terlalu halus hinaan itu untuk para mahasiswa dan Tempe dongo.

Sekarang kita melihat bagaimana Indonesia begitu terancam dari isu separatisme ini. Ada orang-orang, entah pihak dalam atau luar yang ingin melihat Indonesia berdarah-darah. Mereka haus darah.

Mereka ingin Papua terus menerus terbakar. Ada buzzer-buzzer nyata yang benar-benar ada di sana – mungkin di sini – mau merusak Papua. Strategi mereka benar-benar terstruktur, sistematis dan masif. Melalui media sosial melakukan IG dan FB ads, itu biaya yang jauh lebih murah. Dan mereka melakukan itu.

Miliaran rupiah, ratusan ribu dollar dihabiskan untuk merusak Indonesia. Mereka seperti Joker di film yang diperankan oleh Joaquin Phoenix. Mungkin mereka jauh lebih psycho.

Bahkan di Jakarta sendiri, sepertinya ada antek Amerika yang merusak Jakarta dari dalam. Lihat kota Jakarta, orangnya dibiarkan boker sembarangan di kali, dan si Gabrun alias Gabener Gurun itu mengatakan bahwa itu PR buat mereka.

buzzer-buzzer semacam inilah yang sedang merongrong NKRI. Jokowi sedang dalam posisi sulit. Rakyat jangan biarkan Jokowi sendirian. Kita harus terus menjalankan tugas kita sebagai buzzer-buzzer yang hidup terus untuk memperjuangkan kebenaran dan kedaulatan bangsa ini.

Suka atau tidak suka, sadar atau tidak sadar, ancaman itu nyata. Ancaman dari luar dan dari dalam terhadap NKRI itu nyata. Ada sebagian orang yang bergerak dalam posisi radikal, ada yang bergerak dalam posisi separatis, ada juga yang bergerak di pemerintahan dan menyusup untuk merongrong dari dalam.

Ini harus kita perhatikan bersama. Kita harus benar-benar hancurkan media-media sampah yang tidak bisa membela bangsa ini. Bangsa ini mereka gadaikan. Kelompok SJW ini, dibayar.

Mereka dibayar untuk apa? Untuk merusak NKRI. Kalau bisa dihancurkan, mereka juga tidak perduli. Asalkan dibayar. Coba tanya saja para oknum-oknum yang ingin Papua bebas, berapa uang yang sudah mereka terima?

Secara cash. Karena kalau cash, menurut pengakuan dari bajingan di dalam KaPepek, sulit dilacak. Karena kalau bicara uang cash, tidak ketahuan. Orang Kapepek malah ngajarkan yang salah.

Sekarang, di mana suara si Tempe dalam membongkar buzzer Papua?

Bang Manuel Mawengkang.

https://seword.com/politik/facebook-bongkar-buzzer-hoax-papua-yang-dibayar-4-TLwWoVwO4p

Tautan Video:
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=2504543696299009&id=100002302089208

Tidak ada komentar:

Posting Komentar