Hahahaha tanpa disadari oleh Tempo,... Tempo pun sudah menjadi buzzer. Saya perlu menanggapi point point (4 butir ) cuitan tempo di medsos sbb :
1. Tempo perlu membuktikan apakah para pendengung agaknya punya hubungan kuat dengan penguasa dan aparat negara???, jangan kejebak dengan pemikiran pragmatis.
Kata " agaknya" ini cenderung menyudutkan pemerintah, yang kebenarannya perlu diklarifikasi lebih lanjut. Apa jadinya kalau kata "agaknya" diplintir dan hilang dari kalimat tersebut??, maka dampaknya ke masyarakat akan lebih hebat.
Sepanjang buzzer 02 maupun 01 memposting berita yang benar, bukan berita berita hoax atau berita yang diplintir, maka saya pikir buzzer lawan tidak perlu takut.
2. Dukungan pemerintah terhadap buzzerpun terlihat dengan memperhangus akun2 tersebut. Disini Tempo perlu memberikan data, berapa data akun buzzer 02 yang diperhangus , berapa akun buzzer 01 yang diperhangus, kelompok kan akun buzzer yang diperhangus menurut kontainnya ( Hoax, fitnah, ujaran kebencian, sara ), tampilkan juga data postingan akun buzzer 02 dan 01 sesuai kontainnya...ini untuk memperoleh gambaran berapa akun masing buzzer.
3. Kolaborasi buzzer dengan aparat negara...... ini perlu hati-hati. Bahwa di alam demokrasi, memang kebebasan berpendapat dan berbicara di lindungi dan dijamin dengan UU. Namun demikian bukan berarti setiap orang bebas bicara, bebas berpendapat. Negara Indonesia adalah negara hukum, yang mengatur sendi sendi kehidupan masyarakat dalam bernegara. Apakah kebebasan berpendapat dan berbicara yang dapat menciptakan perpecahan dalam masyarakat masih tergolong ditolelir???? Bisa hancur negara ini.
4. Jokowi sosok profil yang diam, sudah banyak cacian, fitnah, hoax yang ditujukan kepada Jokowi, tetapi toh Jokowi menghadapi itu semua dengan senyum. Dan saya rasa wajar kalau buzzer Jokowi bereaksi, apalagi kalau serangan buzzer 02 isi kontainnya menjurus Hoax, fitnah, ujaran kebencian dan sejenisnya. Bayangkan kalau buzzer2 tersebut menyerang orang tua kita...apa ya kita sebagai anaknya akan diam???
Akhirnya, tanpa diminta Tempo sudah menunjukkan jati diri yang sesungguhnya, sudah menunjukkan Tempo juga buzzer yang terselubung, yang semakin gencar membuat opini khususnya mendekati pelantikan Jokowi, tanpa mencoba melakukan verifikasi lebih lanjut, akhirnya Tempo juga menunjukkan tingkat kemampuan menganalisa sangat rendah khususnya terkait dengan buzzer.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar