Rabu, 24 April 2019

Jokowidodo yang santun dan baik hati masih mau datang menemui mu wo

Melihat kelakuan Prabowo yang semakin parah membuat kita wajib bersyukur punya pemimpin negara yang baik dan bersahaja seperti Jokowi. Dengan kemenangan di depan mata, Jokowi sangat mampu mengangkat tumit dan dagunya tinggi-tinggi untuk membalas semua perlakukan buruk Prabowo dan gerombolannya, yang selama ini sudah sangat keterlaluan menyerang, menyakiti, menghina dan memfitnah Jokowi.

Tapi Jokowi tak mau melakukan itu. Jokowi tetap memegang teguh “rantai persahabatan” yang diucapkan Jokowi dalam pernyataan penutup di debat capres beberapa waktu yang lalu. Jokowi selaku pemegang kekuasaan tertinggi yang sah di negara ini justru mau merangkul Prabowo, seorang rakyat biasa tapi kelakuannya kurang ajar mengklaim dan mendeklarasikan dirinya sebagai presiden terpilih secara sepihak. Begitu nyata perbedaannya. Yang satu baik hati, yang satunya lagi tak tahu diri.

Dari semua kejadian ini saya bisa menarik kesimpulan. Keinginan Jokowi menemui Prabowo secepatnya adalah untuk menghindarkan Prabowo dari rasa malu yang berkepanjangan. Sebab dari sisi Prabowo sendiri memang sudah kepalang basah dengan semua “kegilaan” ini. Prabowo memang sudah dan sedang tersesat tak tahu arah jalan pulang akibat ambisinya sendiri.

Yang dapat menarik Prabowo pulang hanyalah rantai persahabatan yang masih diulurkan Jokowi hingga saat ini. Semoga Prabowo bisa segera menyadarinya. Sebelum semuanya terlambat menjadi kehancuran untuk dirinya sendiri. Sadarlah Pak Prabowo. Ini doaku setulus hati untukmu. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar