Minggu, 21 April 2019

Membongkar Perilaku HTI yang jahat

WARGA INDONESIA TER UTAMA WARGA NU WAJIB MENGERTI DAN MEMAHAMI.

BACA SAMPAI TUNTAS

MEMBONGKAR KELICIKAN HTI YANG TERTOLAK DI SELURUH DUNIA_

*Apa Yang Sedang Dilakukan oleh HTI?*

Prabowo menolak hasil _quick-count!!_.
Anda geleng-geleng kepala dan tertawa, tak percaya masih ada orang halusinasi seperti itu.
*Lucu?!*
( Mengapa tertawa ... meminjam istilah om Wowo )

*Seharusnya Anda khawatir!*
Sebab, sesuatu yang lebih besar dan sistematis tengah terjadi di bawah permukaan.
_Dan,_ ....
Yang sedang terjadi namun tak terlihat ini, *yang di-orkestrasi oleh organisasi terlarang HTI dan kelompok pendukung khilafah lainnya*, _sangat berbahaya bagi masa depan Indonesia dan Bhineka Tunggal Ika!_

Berikut ini *14* poin garis besar strategi dan argumen HTI dkk tersebut, agar kita bisa mengantisipasi:

1. Kelompok HTI tengah melancarkan propaganda (lewat ceramah para ustad) bahwa, sejak Indonesia menggunakan sistem *Demokrasi Langsung* atau *Pemilihan Presiden secara Langsung* (tahun 2004), _kelompok Islam semakin tersingkir!_
Argumentasi mereka, sistem Pemilihan Langsung memungkinkan orang-orang yang memilih adalah gabungan dari _“orang baik”_ dan _“orang jahat”._
Karena “orang jahat” ikut memilih, hasilnya tak memihak Islam (maksudnya HTI).
_Bagi HTI, yang boleh memilih Presiden atau Khalifah hanyalah orang-orang terpilih, yang mereka anggap sebagai “orang baik”._

2. Kelompok HTI selalu mengingatkan peristiwa tahun 1999, di saat Megawati Soekarnoputri berhasil digagalkan menjadi presiden berkat kehadiran _“orang-orang baik”_ (versi mereka) di lembaga tertinggi negara, yakni MPR. Waktu itu, mereka *bisa mencegah Megawati menjadi presiden* walaupun PDIP menang pemilu. Harap diingat, yang dianggap sebagai orang jahat/setan/musuh Islam oleh HTI adalah *Megawati Soekarnoputri* (+ Puan Maharani) dan *Surya Paloh*.
_Partai yang dianggap sebagai *rumah setan* adalah *PDIP + Nasdem* (sekarang + PSI), dan juga *Metro TV. Kompas* dan *Kompas TV* sudah keluar dari black list_ mereka.
Anggota dan simpatisan HTI *haram* memilih caleg _PDIP, Nasdem dan PSI,_ serta *haram* menonton _Metro TV._

3. Kelompok HTI menawarkan Indonesia kembali ke sistem dimana presiden dipilih oleh MPR (gubernur dan bupati/walikota dipilih DPRD).
_Ini tawaran jalan tengah mereka_.
Sistem MPR *lebih mendekati sistem khilafah* yang mereka cita-citakan.
_Jangan kaget bila nanti ada gerakan kembali ke UUD 45 yang asli, tanpa amendemen._
*HTI jelas sekali ingin membunuh Demokrasi!!*.
HTI merasa akan _lebih mudah mengendalikan MPR dan DPRD_ dibandingkan memenangkan Pemilihan Langsung.

4. HTI berstrategi akan _menghancurkan instrumen-instrumen yang menjadi penopang sistem Demokrasi Langsung_ dan _Pemilihan Langsung._
Instrumen-instrumen tersebut adalah *KPU dan lembaga survey*.
_KPU dan lembaga survey harus di-delegitimasi,_ dihancurkan citranya.
*Hancurkan dari luar maupun dari dalam.*

5. Inilah strategi HTI menghancurkan lembaga survey dari dalam: _kacaukan hasil survey._
*Setiap survey membutuhkan responden*.
_Kalau anggota HTI_ (termasuk PKS dan FPI) _terpilih sebagai responden survey,_ mereka akan memberi jawaban yang mengecoh.
_Misalnya,_
Mengaku-ngaku pilih Gerindra padahal hatinya pilih PKS.
_Mengaku-ngaku pilih Jokowi padahal saat pencoblosan akan pilih Prabowo_.
*Mereka akan delegitimasi hasil survey* (seperti sudah terjadi dalam Pilgub Jabar dan Jateng, serta di Pilpres).
_Mereka berupaya membuat hasil survey-survey menjadi salah dan tidak akurat._ Kalau saja 5% responden survey menjawab secara ngaco, hasil survey akan meleset.
*Inilah strategi mereka!*

6. _Lalu,_
Inilah cara HTI untuk menghancurkan KPU: *Susupi dan kacaukan dari dalam*.
Orang-orang HTI di dalam KPU (juga Bawaslu) melakukan rekayasa kecurangan-kecurangan untuk kemudian mereka _blow-up_ sendiri.

7. _HTI akan *terus mendorong aksi tolak hasil quick count* dan *hasil penghitungan KPU* (kecuali kalau calon mereka menang).
Ini penting *agar pengikut dan simpatisan HTI merasa sebagai kaum yang terzolimi*.
Delegitimasi hasil penghitungan KPU terutama akan dilakukan di daerah-daerah dimana Prabowo menang. Masyarakat di daerah-daerah tersebut akan lebih percaya telah terjadi kecurangan karena mereka hanya melihat di sekitarnya saja, di TPS dan desa masing-masing.
_Perasaan telah dicurangi dan dizolimi akan terus digelorakan._

8. Strategi berikutnya dari HTI adalah *mengisolir para pendukung*.
Sebelum pemilu, _anggota dan simpatisan HTI *diminta untuk keluar* dari grup-grup WA keluarga_ (yang beragam) _agar tak terjebak dalam perang saudara dan tetap bisa menjaga silaturahmi._
HTI bertujuan *mengisolir para anggota* dan *simpatisannya* dari pengaruh dan argumentasi pihak-pihak lawan. Anggota dan simpatisan _hanya diperbolehkan mengikuti berita yang tersebar di WAG-WAG yang berafiliasi ke kelompok khilafah._
Berita politik hanya boleh ditonton di TV One.

9. Strategi HTI mengisolir pendukung _dilakukan hingga tingkat keluarga, khususnya keluarga inti_.
Bagi HTI, keluarga adalah pusat dari gerakan.
Karena itu, _ada kebijakan anggota keluarga HTI *tidak boleh menikah* dengan orang-orang beda ideologi_ (yang percaya Pancasila atau yang NU). _HTI mendorong perjodohan sesama anggota dan simpatisan,  kegiatan taaruf, poligami dan banyak anak_
*Pergaulan dan pacaran dilarang!*

10. HTI mendorong para anggota dan simpatisan untuk mengembangkan kegiatan ekonomi yang eksklusif.
_Anggota harus mengutamakan memilih dan memberi produk, bank dsb yang diproduksi/dimiliki sesama ikhwan_ (umumnya elite HTI) Mereka menjadikan _kegiatan belanja menjadi bagian dari *jihad,* agar ekonomi kelompok terjaga._

11. Strategi lain HTI adalah *menyusup ke birokrasi* dan *pendidikan,* serta kuasai *BUMN-BUMN*. Ini bagian dari strategi besar HTI masuk ke lembaga-lembaga negara.
_Susupi birokrasi, pendidikan dan BUMN lewat mesjid-mesjidnya dan pengajian-pengajiannya._
*Radikalisasikan* para _pegawai negeri, pegawai BUMN_ dan _guru_ serta _dosen._
Bahkan lebih jauh lagi,
_Kelompok ini sudah menyusup masuk ke institusi *Militer!!*_
Selain itu, anggota dan simpatisan HTI harus saling mendukung dalam karir dan pendidikan.
_Berikan beasiswa ke sesama anggota dan simpatisan HTI_

12. Salah satu strstegi penting HTI lainnya adalah _membanjiri konten-konten internet_ dan _media sosial dengan buatan dan narasi mereka._
Bagi HTI, _yang penting adalah *jumlah,* bukan kualitas._
Mengapa jumlah penting!?
_Di era googling dan Youtube, konten bagus *bisa ditutup* konten yang populer._ HTI punya pasukan khusus untuk menguasai kata kunci di Google dan Youtube.
_Di era internet dan media sosial, *konten adalah kunci!*_

13. Perjuangan anggota dan simpatisan HTI *tak akan berakhir di tahun 2019 ini*. Gerakan dan provokasi mereka akan terus berlanjut ke depan, _dari pemilu ke pemilu, dari pilkada ke pilkada, dan akan semakin besar._

14. *Gerakan khilafah akan berkolaborasi dan menunggangi siapa saja*, di setiap jenis pemilihan (sejak pemilihan RT dan ketua kelas), agar bisa terus menerus mengkonsolidasi pasukan loyalis. Tujuan mereka bukan semata kemenangan, _tetapi konsolidasi dan delegitimasi Pemilihan Langsung dan Demokrasi Langsung._

Sahabat-sahabat, tengoklah di sekitar anda.
_Apakah argumen dan strategi HTI di atas dapat tercium di sekitar Anda?!_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar